PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Penyakit virus Ebola, yang sebelumnya dikenal dengan sebutan demam berdarah Ebola, yang merupakan penyakit yang mewabah dan seringkali terjadi mengakibatkan fatal bagi manusia jika tidak segera diobati. Sebagian besar kasus terjadi di bagian bumi benua Afrika.
Virus ini biasanya menyerang manusia dan primata (monyet, gorila, simpanse, dan lain-lain). Penularan penyakit virus Ebola diyakini terjadi dari tubuh buah famili Pteropodidae dan inang alami penyakit virus Ebola.
Ebola ditularkan ke manusia melalui kontak dekat dengan darah, sekresi, usus, atau cairan tubuh lain dari hewan yang terinfeksi, seperti kelelawar buah, simpanse, gorila, dan monyet, yang sakit, mati, atau ditemukan di alam liar. Virus Ebola ditularkan melalui kontak orang ke orang (melalui kulit atau selaput lendir yang rusak).
Baru-baru ini Kementerian Kesehatan Kongo kembali melaporkan kasus Ebola di kota Beni-Kongo pada 22 Agustus 2022.
BACA JUGA:5 Keunggulan Suzuki Address FI, Motor Matic Dengan Kualitas Ekspor!
Kasus ini terkait dengan kasus sebelumnya yang terjadi di kota yang sama pada Juli 2022. Penyakit tersebut pertama kali ditemukan. waktu.
Pada tahun 1976 di perairan Sungai Ebola di suatu tempat yang sekarang menjadi Republik Demokratik Kongo.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebagian besar kasus Ebola terjadi di negara Kongo. Kasus juga ditemukan di negara lain, seperti Guinea, Mali, Italia, Nigeria, Senegal, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat.
Kasus di Kongo tertinggal jauh dibandingkan Indonesia. Tampaknya tidak mungkin untuk mencapai India, tetapi pada saat energi tinggi, India dapat dicapai.
Virus Ebola di Indonesia: Mungkinkah?--unsplash
1. Mengenal tentang penyakit Ebola (Ebola Virus Disease)
Mengutip dari laman (BKPK) Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan. Strain virus Ebola dengan angka kematian tinggi termasuk strain lain yang diidentifikasi sebagai Zaire, Bundibugyo, Sudan, Taï Forest, Reston, dan Bombali.
Virus ini menular ke manusia melalui darah, cairan tubuh penderita EVD, jarum suntik yang terinfeksi virus, cabang buah yang terinfeksi, atau kontak langsung dengan primata.
Ebola tidak menyebar melalui air, makanan, gigitan nyamuk atau serangga lain yang terkontaminasi. Orang yang terinfeksi EVD mengalami gejala yang mirip dengan demam berdarah, termasuk demam, kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, muntah, diare, ruam, penyakit hati, dan pendarahan internal dan eksternal (seperti keluarnya cairan dari bibir).
darah di tinja). Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan mengurangi risiko paparan cairan tubuh penderita gejala Ebola, khususnya pasien Ebola. Khusus bagi petugas kesehatan dan laboratorium, berhati-hatilah dalam menjaga kebersihan tangan dan tubuh serta menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai penilaian risiko.