Virus Ebola di Indonesia: Mungkinkah?--unsplash
2. Mengantisipasi Ebola Terjadi di Indonesia
Penting untuk diingat bahwa penyakit ini dapat ditularkan oleh wisatawan yang bepergian ke atau dari negara terjangkit, atau oleh warga negara Indonesia yang tinggal di negara terjangkit.
Termasuk ibadah haji atau umroh yang melibatkan warga negara terdampak, serta partisipasi pasukan Garuda Indonesia yang masih berada di Kongo untuk misi kemanusiaan dan perdamaian.
Hal ini penting untuk mempersiapkan diri menghadapi Ebola. Kebijakan yang diterapkan untuk mempersiapkan hal ini adalah dengan meningkatkan kesadaran akan faktor risiko Ebola, sehingga memperkuat pencegahan dan pengendalian diri (termasuk hidup bersih dan sehat).
Tidak ada kasus Ebola di Indonesia. Pada bulan Oktober 2014, sampel yang diduga Ebola dikumpulkan dari dua warga negara India dan satu warga asing.
Namun pemeriksaan laboratorium dari Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Kesehatan menunjukkan hasil negatif.
Pertimbangkan komunikasi risiko yang bertujuan mengurangi kecemasan masyarakat terhadap Ebola melalui saluran komunikasi dan keterlibatan pemangku kepentingan pusat dan daerah.
Kami telah menyiapkan kelompok kerja cepat (TGC) Tim Gerak Cepat di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, maupun di pintu masuk Indonesia. Tim TGC terdiri dari petugas inspeksi, dokter, teknisi/analis laboratorium, ahli kesehatan, petugas pengendalian penyakit dan petugas dari departemen terkait lainnya.
Karena kemungkinan besar Ebola menular melalui cairan tubuh pasien, maka diperlukan rujukan khusus untuk Ebola, termasuk rumah sakit khusus, laboratorium khusus, atau laboratorium rujukan untuk pemeriksaan virus Ebola level 3 BSL.
Kesiapsiagaan terhadap penyakit virus Ebola memerlukan pusat komando yang mencakup banyak kementerian/departemen/departemen dan satu program kesehatan.
Dalam konteks Kementerian Kesehatan, pekerjaan ini dilaksanakan oleh Departemen Pencegahan dan Pengendalian (P2P) melalui Public Health Emergency Management Center (PHEOC) Kementerian Kesehatan, Republik Indonesia.
Memperkuat sistem peringatan dini dan tanggap di seluruh Indonesia. Tindakan pencegahan berlaku bagi orang-orang yang memiliki riwayat perjalanan dari negara/wilayah yang terinfeksi atau riwayat kontak dengan kasus Ebola.
Praktik-praktik ini masih berlaku dan diterapkan di Indonesia berdasarkan Peraturan Kesehatan Internasional tahun 2005.(*)