PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Rasulullah SAW telah memberikan arahan dan tuntunan yang sangat berharga terkait dengan adab bepergian. Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA menyatakan,
"Bepergian (safar) itu adalah sebagian dari siksaan yang menghalangi seseorang dari kalian dari makan, minum, dan tidurnya. Maka apabila dia telah selesai dari urusannya, hendaklah dia segera kembali kepada keluarganya" [HR. Bukhari, HN 1677].
Dalam konteks ini, Rasulullah SAW menyatakan bahwa bepergian bukanlah tanpa ujian. Di samping risiko lapar, dahaga, dan kurang istirahat, terdapat pula risiko kecelakaan yang dapat menyebabkan luka atau bahkan kematian.
Oleh karena itu, seorang Muslim diharapkan untuk mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dan menjadikan setiap kepergiannya sebagai bagian dari amal saleh.
BACA JUGA:Seperti Apa Hubungan Mahram Ayah dan Anak Tiri serta Hak dan Kewajibannya Menurut Pandangan Islam?
Dilansir dari muhammadiyah.or.id yang ditulis oleh Agus Sukaca dari sumber TuntunanIslam.id dijelaskan bahwa Bepergian dalam Islam mencakup berbagai aktivitas, seperti bekerja, berbisnis, berdakwah, belajar, berbelanja untuk keperluan keluarga, ber-silaturrahim, atau berkunjung ke rumah sahabat.
Semua ini dapat dianggap sebagai amal saleh jika dilakukan dengan niat yang benar. Namun, seorang Muslim juga diingatkan untuk menghindari bepergian dengan tujuan melakukan maksiat.
Perkembangan alat transportasi modern telah mempermudah mobilitas manusia, memungkinkan perjalanan yang lebih cepat dan efisien.
Misalnya, perjalanan haji ke tanah suci yang dulunya memakan waktu berbulan-bulan, kini dapat ditempuh hanya dalam beberapa jam dengan pesawat terbang. Namun, kemudahan ini juga menuntut agar setiap perjalanan tetap dijalankan dengan memperhatikan adab Islam.
BACA JUGA:Muslim Harus Tahu! Pentingnya Memahami Adab Bertetangga dalam Islam, Ada Hak yang Harus Dipenuhi
seorang Muslim diharapkan untuk --Foto : Freepik.com/freepik
Agar perjalanan kita dianggap sebagai amal saleh, kita perlu mematuhi adab-adab Islam yang berlaku. Artikel ini bertujuan untuk menjadi panduan adab bepergian bagi setiap Muslim, menguraikan beberapa aspek penting, mulai dari persiapan menjelang keberangkatan hingga saat kembali.
1. Menjelang Keberangkatan
Shalat Safar: Sebelum berangkat, disarankan untuk melaksanakan shalat safar, yaitu shalat 2 raka'at. Rasulullah SAW menganjurkan hal ini, seperti yang disampaikan dalam hadis Ibnu Mas'ud.
Berpamitan: Sebelum meninggalkan rumah, berpamitanlah dengan seisi rumah. Ucapkan doa dan salam, memberikan perasaan nyaman kepada keluarga yang ditinggalkan.