BACA JUGA:Muslim Wajib Tahu Atribut Haji dan Umrah! Siapkan Sebelum Berangkat ke Tanah Suci
"Pedagang yang cerdas dan dapat dipercaya akan bersama dengan orang-orang yang benar dan orang-orang yang mati syahid di hari kiamat kelak" (HR Ibnu Majah).
2. Menjual Barang Berkualitas Baik
Nabi Muhammad SAW selalu menjual barang dengan kualitas terbaik. Beliau tidak menyembunyikan kecacatan barang dan selalu menginformasikan kepada calon pembeli tentang kondisi barang.
Harga yang ditetapkan selalu sepadan dengan kualitas barang, dengan cara seperti itu membuat konsumen merasa lebih puas.
BACA JUGA:Hukum Bekam Menurut Fatwa Tarjih Muhammadiyah
Prinsip ini diwariskan melalui hadis yang diriwayatkan Ibnu Majah, dimana Nabi Muhammad SAW bersabda semua muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, sehingga tidak halal apabila seorang muslim menjual barang cacat kecuali telah Ia jelaskan.
3. Mengambil Untung dalam Jumlah Wajar
Rasulullah SAW tidak hanya berorientasi pada keuntungan materi saja, tetapi juga mengharapkan berkah dari Allah SWT. Harga barang selalu sesuai dengan kualitasnya, dan beliau terbuka tentang modal dagangnya agar pembeli tahu berapa untung yang diambil.
Cara berdagang ala Rasulullah SAW yang satu ini dapat kita terapkan dengan cara mengambil untung sewajarnya, sesuai dengan bahan baku, kondisi barang dan biaya produksi. sehingga pembeli akan merasa puas dan bisnis pun berkah.
BACA JUGA:Tidak Perlu Membentak Agar Anak Patuh, Ini Kiat Mendidik Anak Sesuai dengan Ajaran Islam
Cara berdagang ala Rasulullah SAW yang satu ini dapat kita terapkan dengan cara mengambil untung sewajarnya--Foto : freepik/vecstock
4. Tidak Menjelek-jelekan Kompetitor
Rasulullah SAW memberikan nasihat untuk tidak menjual dengan maksud menjelekkan barang yang dijual oleh orang lain. Meskipun persaingan mungkin ada, penting untuk menjaga persaingan yang sehat dan positif.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda
“Janganlah seseorang di antara kalian menjual dengan maksud untuk menjelekkan apa yang dijual orang lain.” (HR Muttafaq Alaih).