Memandikan bayi di Sungai Ogan yang merupakan sungai terbesar di Kabupaten OKU ini, dimaknai agar sang bayi mengenal jati dirinya sebagai pewaris Suku Ogan.
Dengan harapan sang bayi kelak selalu bermanfaat bagi orang lain, seperti halnya Sungai Ogan yang terus mengalir dan memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat. Setelah dimandikan, bayi dibawa kembali pulang ke rumah.
Namun sayang sungguh disayang, tradisi Kupek Mandi Kayakh ini sudah sangat jarang ditemukan. Bahkan sebagian masyarakat juga ada yang tak mengetahui kebiasaan atau tradisi dan budaya masyarakat Suku Ogan ini.*