Tiga kalimat akronim tersebut bersumber dari do’a dalam surah Al-Isra ayat 80: "Ya Tuhan, masukkanlah aku dengan sebenar-benarnya masuk dan keluarkanlah aku dengan sebenar-benarnya keluar serta jadikanlah dari-Mu kekuasaan bagiku yang memberikan pertolongan."
Ahli tafsir meyakini bahwa doa ini dibaca oleh Nabi Muhammad SAW ketika akan hijrah dari kota Mekah ke Madinah.
Oleh karena itu, saat seseorang menyajikan tumpeng, maksudnya adalah memohon pertolongan kepada Yang Maha Pencipta agar dapat memperoleh kebaikan, terhindar dari keburukan, dan memperoleh kemuliaan yang memberikan pertolongan. Semua itu, tentu saja, dapat dicapai dengan usaha sungguh-sungguh dan niat yang tulus.
Dengan demikian, tumpeng tidak hanya menjadi hidangan lezat di setiap perayaan, tetapi juga memiliki makna mendalam sebagai simbol kebesaran dan pesan spiritual dalam tradisi Indonesia.
BACA JUGA:Apa Itu Tasyabbuh? Mengapa Dilarang dalam Islam? Simak Penjelasannya!
Budaya ini, dengan akarnya yang kuat dalam sejarah dan filosofi, terus menjadi bagian penting dari identitas dan warisan budaya bangsa Indonesia.
Sementara tumpeng tradisional tetap menjadi puncak perayaan di Indonesia. Zaman kontemporer telah menyaksikan munculnya inovasi-inovasi menarik dalam bentuk dan ukuran tumpeng.
Saat ini, semakin banyak wilayah di Indonesia yang mulai mengadopsi tumpeng mini untuk menyambut perayaan-perayaan penting sebagai simbol rasa syukur.
Tumpeng mini ini, dengan ukuran yang lebih kecil, cocok untuk perayaan yang lebih intim, seperti keluarga kecil atau acara kantor berskala kecil.
BACA JUGA:Kecemerlangan Tersembunyi: Bisnis Dekorasi Pernikahan di Desa yang Ternyata Menguntungkan
Tumpeng mini dengan ukuran yang lebih kecil, cocok untuk perayaan yang lebih intim, seperti keluarga kecil atau acara kantor berskala kecil.-Juliadi Azwan-PALTV
Berikut adalah beberapa jenis tumpeng mini yang populer saat ini:
1. Tumpeng Mini untuk 5 Porsi
Tumpeng mini dengan kapasitas 5 porsi menjadi pilihan favorit untuk keluarga kecil atau pertemuan santai. Meskipun ukurannya lebih kecil, tumpeng ini tetap mempertahankan keindahan dan makna filosofisnya.
Bentuk kerucut yang khas dan hiasan di sekitarnya tetap dipertahankan, memberikan nuansa istimewa pada setiap perayaan.
BACA JUGA:Bahaya Namimah, Dosa Besar yang Dibenci oleh Allah SWT