PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Sabut kelapa dapat diolah menjadi cocoboard setelah melalui beberapa tahap produksi. Langkah-langkah tersebut melibatkan pengumpulan sabut kelapa, pengeringan, penghancuran atau pencacahan serat, dan pencampuran dengan perekat atau bahan lainnya.
Proses ini dapat menghasilkan material yang ringan, kuat, dan dapat digunakan sebagai pengganti bahan lain, seperti kayu, dalam berbagai aplikasi konstruksi.
Penggunaan cocoboard atau papan kelapa ini umumnya ramah lingkungan karena menggunakan bahan baku yang dapat diperbaharui dan seringkali merupakan produk sampingan dari industri kelapa.
Cocoboard sering digunakan dalam pembuatan furnitur, bahan konstruksi, atau sebagai bahan pengganti kayu dalam berbagai aplikasi. Dengan pengembangan teknologi yang inovatif, cocoboard dapat menjadi alternatif yang menarik dan berkelanjutan dalam industri otomotif maupun industri lainnya.
BACA JUGA:Menguak Teknologi Multi Lane Free Flow (MLFF) Pembayaran Tol dan Pengujian Awal di Indonesia
Penggunaan cocoboard atau papan kelapa ini umumnya ramah lingkungan --Foto : Freepik.com
Perusahaan teknologi ramah lingkungan berbasis di Swiss, NaturLoop, mendorong inovasi dengan merekayasa biokomposit dari produk sampingan pertanian dan perekat berbasis bio.
Melalui Cocoboard, mereka berhasil mengembangkan papan serat alami dari sabut kelapa dan tanin alami. Cocoboard, panel 100% berbasis bio, dihadirkan sebagai alternatif berkelanjutan terhadap Medium Density Fibreboard (MDF), dengan sifat mekanik yang diklaim lebih unggul.
NaturLoop tidak hanya berfokus pada keberlanjutan, tetapi juga bertujuan mengintegrasikan komunitas petani dalam rantai nilai dan merancang teknologi unik untuk memproduksi Cocoboard pada skala industri. Inisiatif ini menciptakan solusi berkelanjutan dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Di Indonesia, Pengembangan teknologi inovatif dan efisien dalam pengolahan sabut kelapa menjadi cocoboard, yang dapat digunakan dalam industri otomotif.
BACA JUGA:Berjuang Tanpa Kenal Lelah Mengantar Astuti ke Kampung Halamannya
Dalam hal ini BRIN dan UAJY akan melakukan riset mendalam dan pengembangan teknologi yang diperlukan untuk mencapai hasil yang sesuai dengan standar industri.
Yang kedua, adalah untuk mendapatkan Rancangan Rantai Pasok yang Berkelanjutan. Hal ini mencakup langkah-langkah untuk memastikan sumber daya sabut kelapa yang berkelanjutan, serta proses produksi dan distribusi yang ramah lingkungan serta berkomitmen untuk mendukung praktik bisnis yang bertanggung jawab terhadap alam.
Dan yang ketiga adalah Hilirisasi Produk Cocoboard Mendukung Implementasi Ekonomi Sirkular. Salah satu tujuan jangka panjang perjanjian ini adalah untuk mendukung implementasi ekonomi sirkular. Dengan menggunakan sabut kelapa sebagai bahan baku utama.
BRIN dan UAJY akan bekerja sama dalam menghasilkan produk cocoboard yang memiliki siklus hidup yang lebih panjang dan dapat didaur ulang. Hal ini akan membantu mengurangi dampak lingkungan dan menciptakan lingkaran ekonomi yang berkelanjutan.