BACA JUGA:Ini Golongan Manusia yang Ditakuti Setan dan Iblis, Seperti Apakah Mereka? Ini Penjelasanya !
Pada masa kepemimpinan Harun al-Rasyid, Baghdad merupakan kota yang sangat maju dalam bidang pendidikan. Tidak hanya ilmu agama saja yang berkembang, tetapi juga filsafat, sastra, kedokteran, dan sebagainya.
Julukan kota seribu satu malam ini diambil dari salah satu karya sastra terkenal yang dilahirkan oleh Baghdad, yaitu Alf Lailah wa Lailah (kisah seribu satu malam).
Karya sastra tersebut mengisahkan tentang pemimpin yang berhasil membawa Baghdad pada masa keemasannya sekaligus pemimpin yang paling dihormati oleh penduduknya.
Selain itu, kisah seribu satu malam juga memuat kisah-kisah yang melambangkan kehebatan budaya Baghdad selama masa keemasannya sebagai pemimpin dunia dan Islam yang diakui, sebagaimana dikutip dari buku Sejarah Peradaban Islam Terlengkap karya Rizem Aizid.
BACA JUGA:Kisah Bukit Shafa dan Marwah Hingga Munculnya Air Zamzam
Menurut banyak sejarawan dan ahli geografi pada abad ke-9, Baghdad juga dianggap sebagai pusat dunia karena menjadi tempat bagi ilmuwan, pemusik, sejarawan, ahli hukum, dan filsuf.--Foto : @religion.fandom
Sebagai pusat ilmu pengetahuan bagi seluruh negeri Islam, kota yang terkenal dengan julukan Kota Seribu Malam ini tentunya mendirikan banyak pusat pembelajaran pendidikan.
Mulai dari berdirinya Bait al-Hikmah atau perpustakaan yang berisi buku-buku ilmu pengetahuan oleh Khalifah Al-Ma’mun, hingga mendirikan Baitul Hikmah, sebuah lembaga ilmu pengetahuan yang menjadi pusat pengkajian berbagai ilmu.
Selain itu, Baghdad, kota yang terkenal dengan julukan Kota Seribu Malam ini juga banyak melahirkan kaum cendekiawan yang karyanya berperan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan hingga saat ini.(*)