BACA JUGA:Wajib Anda Tahu ! 10 Kebiasaan Mengemudi yang Merusak Mobil dan Menguras Dompet Anda
2. Kerusakan pada Kopling CVT
Kerusakan pada mangkuk kopling dapat menyebabkan motor terasa tersendat saat dijalankan pada putaran bawah dan atas.
3. Kerusakan Kampas Sentrifugal
Kampas sentrifugal berfungsi menekan dan menahan mangkuk kopling untuk mentransfer tenaga ke roda. Jika kampas aus atau rusak, akselerasi motor matic akan melambat, dan kecepatan akan berkurang.
BACA JUGA:Tak Berjaya di Indonesia! Mobil Inggris Justeru Teratas Penjualan di Thailand
Service tepat waktu dan secara rutin agar komponen CVT tidak mengalami kerusakan akibat keterlambatan perawatan.--instagram.com/@srp_racingproduct
4. Kerusakan pada Sliding Sheave CVT
Komponen ini, yang terhubung langsung dengan V-belt, mungkin mengalami keausan karena tergerus akibat menopang putaran V-belt secara terus-menerus. Jika terjadi kerusakan, pengendara dapat merasakan tertahannya putaran menengah motor.
5. Kerusakan pada Secondary Fixed Sheave CVT
Komponen ini mungkin aus atau rusak pada lobang pin guide-nya. Ciri-cirinya adalah lubang tersebut melebar, dan jika tidak segera diganti, dapat berpengaruh pada komponen CVT lainnya.
BACA JUGA:Mobil Listrik Leapmotor C10 Asal China ini Bisa Tahan Sampai 530 KM
6. Kerusakan Corong CVT
Tanda kerusakan pada komponen corong CVT dapat termanifestasi dalam bentuk slip pada motor matic. Jika corong rusak, kemungkinan besar akan bocor, menyebabkan slip pada kampas kopling, V-belt, dan komponen lainnya.
Penyebab Kerusakan CVT
Ravi Andrian Wijayanto, dalam laporan praktek kerja lapangan, menyebutkan beberapa faktor penyebab kerusakan CVT pada motor matic.