PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Tujuh kementerian di negara China dan Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) menyebut bahwa ada lima belas kota di negara China telah dipilih sebagai daerah percontohan untuk "elektrifikasi penuh kendaraan sektor publik".
Meskipun pemberitahuan tersebut tidak memberikan informasi tentang jangka waktu yang spesifik, langkah ini mencerminkan rencana nasional pengembangan kendaraan listrik (EV) yang bertujuan untuk mengelektrifikasi semua kendaraan umum di seluruh negeri pada tahun 2035.
Kota-kota yang terpilih sebagai percontohan ini mencakup metropolis besar seperti Beijing dan Shenzhen, serta kota-kota berukuran sedang di berbagai wilayah, termasuk Chongqing di barat daya dan Changchun di timur laut.
Tujuannya adalah untuk menyajikan total 600 ribu kendaraan sektor publik yang beroperasi dengan tenaga listrik di jalan-jalan kota, seperti bus, kendaraan sanitasi, taksi, mobil pos, dan lainnya.
BACA JUGA:Perang Antarnegara Mencuat, Militer Tolak Kendaraan Tempur Pakai Tenaga Listrik, Inilah Sebabnya
"Kendaraan sektor publik" saat ini menyumbang sekitar 10 persen dari total kendaraan di seluruh negeri, yang masih jauh tertinggal dari target penetrasi pasar sebesar 30 persen.
Zhao Shijia, perwakilan MIIT, menyatakan bahwa pemberitahuan ini diharapkan memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan elektrifikasi dengan mengubah variasi dan frekuensi penggunaan kendaraan umum.
China telah menyaksikan peningkatan penggunaan bus listrik dalam beberapa tahun terakhir. Dalam tenggang waktu 2014 - 2022, ada sejumlah peningkatan dari 37 ribu menjadi 529 ribu, hal ini disampaiakan oleh Akademisi transportasi di tiongkok.
Namun, tantangan muncul di beberapa kota percontohan, seperti Changchun, yang menghadapi cuaca musim dingin yang sangat dingin, mempengaruhi kinerja baterai.
BACA JUGA:UMP Hanya untuk Karyawan Masa Kerja Kurang dari 1 Tahun, Begini Penjelasannya!
Beberapa ahli percaya bahwa hambatan seperti ini dapat mendorong inovasi dalam industri kendaraan listrik dan sepanjang rantai pasokan.
Upaya meningkatkan pusat penelitian dan pengembangan kendaraan listrik terus dilakukan untuk meningkatkan jangkauan dan mengurangi biaya.
Selain itu, program percontohan ini diperkirakan akan memacu pembangunan infrastruktur tambahan. Rencana tersebut termasuk pembangunan lebih dari 700 ribu tiang pengisi daya dan 7.800 stasiun penggantian baterai.
Pada akhir September 2023, kepemilikan kendaraan listrik (EV) di China mencapai 14,01 juta unit, mencakup 76,9 persen dari total kepemilikan kendaraan energi terbarukan (NEV).
Kepemilikan NEV, termasuk mobil listrik hibrida plug-in (PHEV), melampaui 18 juta unit, dan diperkirakan akan mencapai 20 juta pada tahun tersebut.
Data Kementerian Keamanan Publik China menunjukkan bahwa pada akhir September, kepemilikan NEV di China mencapai 18,21 juta, mencakup 5,5 persen dari total kendaraan di negara tersebut sebanyak 330 juta. Proporsi ini meningkat sebesar 1,4 persen dibandingkan dengan akhir tahun 2022.
Penjualan ritel NEV di Tiongkok telah melebihi 700.000 unit per bulan, dan dengan pertumbuhan ini, kepemilikan NEV di Tiongkok diperkirakan akan mencapai 20 juta unit pada akhir tahun.
Ada kurang lebih 90 kota di China dengan lebih dari satu juta kendaraan, 43 kota dengan lebih dari dua juta kendaraan, dan 25 kota dengan lebih dari tiga juta kendaraan.
Hingga akhir September, jumlah pengemudi kendaraan bermotor di China mencapai 520 juta, dengan pengemudi mobil menyumbang 92,8 persen dari total jumlah pengemudi.
Pada periode Januari-September, 24,85 juta orang baru mendapatkan surat izin mengemudi di Tiongkok, mencatat peningkatan tahun ke tahun sebesar 3,9 persen.*