5. Kereta Keraton Sebagai Benda Pusaka yang Dikeramatkan
Masyarakat Jawa meyakini bahwa kereta keraton adalah benda pusaka yang harus dijaga dan dirawat dengan baik. Kepercayaan ini memberikan nilai lebih pada koleksi, membuatnya bukan hanya sekadar objek sejarah tetapi juga simbol keberuntungan dan keberkahan.
Ritual Jamasan, yang melibatkan pemeliharaan dan doa untuk kereta, menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya ini.
6. Fungsi Kereta yang Bermacam-Macam
BACA JUGA:Pesona Gardu Pandang Kaliurang, Objek Wisata di Sleman Yogyakarta
Keberagaman koleksi tidak hanya terbatas pada penampilan, melainkan juga pada fungsi masing-masing kereta.
Ada kereta yang digunakan untuk rekreasi keluarga sultan atau kelompok terhormat, sementara yang lain dikhususkan untuk membawa jenazah sultan atau keluarganya yang telah meninggal. Fungsi-fungsi ini mencerminkan kedalaman budaya dan tradisi di dalam keraton.
7. Ritual Memandikan Kereta Sebagai Wujud Penghormatan
Ritual memandikan kereta, yang dikenal sebagai upacara Jamasan, merupakan bukti nyata kehormatan terhadap kereta keraton. Kereta tertua, Kanjeng Nyai Jimad, menjadi pusat perhatian dalam ritual ini.
BACA JUGA:WJNC#8 Menggeliatkan Kembali Pariwisata Yogya dengan Spektakuler
Dibuat pada tahun 1750 oleh orang Belanda sebagai hadiah khusus untuk sultan, kereta ini masih terawat dengan baik dan menjadi saksi peristiwa sejarah yang tak ternilai.
8. Keterlibatan Masyarakat dalam Ritual Jamasan