Dr. Majeed meyakinkan bahwa, walaupun kondisinya parah, pasien bisa disembuhkan setelah didiagnosis. “Migrain hemiplegik adalah kondisi yang jarang namun dapat diobati. Biasanya ada keterkaitan dalam keluarga, namun Sophie tidak memiliki riwayat keluarga terkait hal ini.
Migrain hemiplegik menyebabkan gejala yang menyerupai stroke, di mana pasien mengalami kelumpuhan pada satu sisi tubuh disertai dengan sakit kepala yang terasa berdenyut.”
“Namun, dalam kasus migrain seperti ini, diagnosis yang tepat sangat penting dan menantang karena ini murni proses klinis tanpa bantuan pencitraan dan tes lainnya. Terdapat beberapa kasus di mana migrain hemiplegik salah didiagnosis sebagai stroke,” kata Dr. Majeed, yang memberikan perawatan manajemen nyeri khusus untuk meredakan kondisi Troester.
Menurut Troester, efek migrain berlangsung selama beberapa hari. “Itu membuat saya merasa sangat tersiksa. Terasa seperti ada yang merobek-robek kepalaku. Rasa sakit luar biasa ini berlangsung selama beberapa menit, kemudian diikuti dengan kelemahan otot. Walaupun saya merasa lebih baik dalam satu jam, efeknya masih terasa untuk beberapa waktu, mungkin selama satu atau dua hari. Kemudian semuanya kembali normal,” jelasnya.
BACA JUGA:Pencegahan Penyakit Autoimun: Hindari Dua Hal yang Penting Menurut dr Zaidul Akbar
Perawatan yang diberikan oleh Dr. Majeed telah membantu Troester pulih dengan baik. Dokter meyakinkan bahwa dia tidak akan mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan normal. “Migrain seperti ini, jika sering terjadi, dapat melemahkan seseorang.
Sophie harus meminum obat yang telah saya resepkan selama tiga hingga enam bulan, setelah itu, frekuensi serangan sakit kepala ini akan berkurang. Mungkin, frekuensinya hanya sekali dalam kurun waktu sepuluh tahun. Dia akan dapat menjalani kehidupan yang normal.”
Kisah kesembuhan Troester adalah bukti bagaimana diagnosis yang tepat dan perawatan yang teliti dapat membawa harapan dan kesembuhan bagi mereka yang mengalami kondisi kesehatan langka.
Semoga kisah ini menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk tidak menyerah dalam mencari bantuan medis ketika menghadapi kondisi yang sulit dipahami.*