Setelah pelaku mandi sesuai dengan tata cara di atas, maka air yang digunakannya tersebut tetap harus air yang berasal dari bejana tersebut.
Kemudian air bekasnya itu pun ditampung kembali kedalam bejana sehingga dapat diguyurkan ke bagian belakang tubuh korban.
BACA JUGA:Infinix Zero 30, Ponsel Terbaru dengan Fitur Hebat
Berwudhu
Selain mandi, alternatif pengobatan lain yang diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk penyakit Ain ini yaitu dengan cara berwudhu.
Caranya yaitu sang pelaku yang menjadi penyebab terjadinya penyakit Ain diminta agar berwudhu, lalu air bekas wudhunya tersebut diguyurkan ke belakang badan korban (ma’yun).
Ruqyah
BACA JUGA:Pasutri di Palembang Lapor Polisi Perkara Dugaan Anaknya Korban Penembakan OTD
Jika pelaku yang menjadi penyebab terjadi penyakit Ain ini tidak diketahui maka si korban/ma’yun dapat diberikan pengobatan dengan cara di ruqyah.
Metode ruqyah terhadap seorang yang menjadi korban penyakit Ain ini sama seperti ruqyah dikarenakan pengaruh jin. Yang membedakannnya adalah cara dan doa yang secara khusus berkenaan dengan penyakit Ain itu sendiri.
Hal ini pun telah tertuang dalam sebuah hadist berikut:
“Wahai Rasulullah, Bani Ja’far terkena penyakit Ain, bolehkah kami minta mereka diruqyah? Nabi menjawab: Iya boleh. Andaikan ada yang bisa mendahului takdir, itulah Ain.” (HR. Tirmidzi).*