Rich dad mengajarkan kepada mereka konsep yang sangat mendasar, yaitu perbedaan antara aset dan kewajiban.
Ia menjelaskan bahwa aset adalah sesuatu yang menghasilkan uang bagi Anda, sementara kewajiban adalah sesuatu yang mengeluarkan uang dari Anda.
Contoh aset yang sederhana adalah properti yang menghasilkan sewa, saham yang memberikan dividen, atau bisnis yang menghasilkan keuntungan.
Sementara itu, kewajiban bisa berupa hipotek rumah, pinjaman yang harus dibayar, atau utang kartu kredit.
Rich dad menekankan pentingnya membangun dan mengumpulkan aset, sementara sebagian besar orang lebih fokus pada mengurangi kewajiban.
Ia juga mengajarkan bahwa pendidikan keuangan tidak hanya sebatas menghemat uang, tetapi juga memahami bagaimana membuat uang bekerja lebih keras.
Ini adalah konsep dasar dalam memahami cara orang kaya menghasilkan lebih banyak uang daripada mereka yang hanya mengandalkan gaji bulanan.
Selain itu, rich dad juga mengajarkan kepada Robert dan Mike bahwa emosi dapat menjadi penghalang dalam mengambil keputusan keuangan yang cerdas.
BACA JUGA:Asal Mula Tradisi Selamatan Kematian yang Menjamur di Umat Islam Indonesia Khususnya Jawa
Ia menunjukkan bagaimana ketakutan dan kecemasan tentang uang dapat membuat orang mengambil tindakan yang tidak bijak.
Sebaliknya, rich dad menekankan pentingnya untuk menggunakan akal dan berpikir jernih saat menghadapi masalah keuangan.
Hal ini mengajarkan mereka untuk berpikir kritis dan tidak mengandalkan emosi ketika mengambil keputusan finansial.
Dengan pelajaran-pelajaran ini, bab 1 dari "Rich Dad Poor Dad" membuka pintu bagi pemahaman yang lebih dalam tentang cara berpikir dan bertindak untuk mencapai kekayaan dan kesuksesan.
Kisah perjalanan Robert dan Mike bersama rich dad memberikan wawasan berharga tentang bagaimana orang kaya memandang uang, aset, dan emosi dalam kehidupan keuangan mereka.