OKU, PALTV.CO.ID – Dalam beberapa waktu terakhir muncul fenomena aksi sekelompok pelajar yang melukai tubuhnya dengan cara menyayat tangan. Kemudian ada beberapa pelajar yang tewas diduga akibat kesehatan mental terganggu.
Dari kejadian tersebut, pada hari Selasa, 24 Oktober 2023, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) melakukan penyuluhan terhadap sekolah yang ada di OKU, agar fenomena tersebut tak terjadi di Bumi Sebimbing Sekundang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Dedy Wijaya SKM MKes mengungkapkan bahwa penyuluhan kesehatan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kegiatan yang menyimpang di kalangan pelajar.
Ditambahkan Dedy, sejak beberapa minggu terakhir muncul fenomena aksi pelajar yang melukai tubuhnya sendiri kemudian diunggah di media sosial.
BACA JUGA:Pj Walikota Palembang Ratu Dewa Tindak Lanjuti Aduan Warga 10 Tahun Tanpa Aliran PDAM Tirta Musi
Peristiwa tersebut terjadi di salah daerah di Pulau Jawa. Fenomena ini merupakan akibat pergaulan dan kenakalan remaja terutama di kalangan pelajar.
Sosialisasi tersebut salah satunya digelar di SMA Sentosa Bhakti Baturaja. "Dikalangan pelajar kita dengar ada istilah mereka gabut alias galau di mana mereka melukai tubuhnya kemudian di-upload di media sosial. Oleh karena itu sosialisasi ini kita gelar agar jangan sampai mereka para pelajar ini ada masalah malah melakukan tindakan-tindakan hal-hal yang dapat mencelakai diri sendiri,” ujarnya.
Fenomena sayat tangan di kalangan pelajar ini menjadi perhatian serius, sehingga Dinkes OKU turun langsung ke sekolah-sekolah, terutama SMP dan SMA/SMK untuk memberikan penyuluhan kesehatan.
Dikatakan Dedy, pihaknya juga sudah memerintahkan 18 Puskesmas untuk melakukan penyuluhan kesehatan kepada para pelajar dan melakukan pemantauan di wilayah kerja masing-masing.
“Kita sudah memerintahkan Kepala Puskesmas untuk membentuk tim dan melakukan sosialisasi yang sama di wilayah kerjanya. Kita lakukan upaya promotif dan preventif. Pada upaya promosi kesehatan kita lakukan sosialisasi dan kerja sama dengan guru BK jika menemui siswa yang sedang dalam masalah," jelas Dedy.
Dinkes OKU belum menerima laporan pelajar yang melakukan hal-hal yang dapat mencelakai diri sendiri seperti menyayat tangan.
Penyuluhan ini sebagai bentuk antisipasi pencegahan dan meningkatkan kesehatan mental para pelajar di Kabupaten OKU.
“Hingga saat ini belum ditemukan dan jangan sampai di OKU ini terbentuk komunitas gabut ini. Oleh karena itu kita gerak cepat dengan melakukan pencegahan melalui penyuluhan kesehatan. Seluruh sekolah bakal kita datangi bahkan sebelumnya ada beberapa sekolah yang sudah kita datangi,” kata Dedy.
BACA JUGA:Saksi Ahli Ungkap Korupsi Anak Perusahaan PT Semen Baturaja Rugikan Negara Rp2,6 M Total Loss