3. Abad ke-3 Hijriyah: Imam Ibnu Suraij (wafat 306 H) atau Abul Hasan Al-Asy'ary (wafat 324 H). Pada abad ke-3 ini, Imam Nawawi dan Imam Tajuddin As-Subki memilih Imam Ibnu Suraij. Sementara itu, Imam Ibnu Asakir memilih Imam Asy'ariy yang dianggap sebagai Mujaddid di abad ke-3.
4. Abad ke-4 Hijriyah: Abu Hamid Al-Isfirayini (wafat 406 H) atau Imam Sahl bin Abi Sahl As-Sho'luqi atau Abu Bakar Al-Baqillany (wafat 403 H).
5. Abad ke-5 Hijriyah: Hujjatul Islam Abu Hamid Al-Ghozali (wafat 505 H).
6. Abad ke-6 Hijriyah: Imam Fakhruddin Ar-Razi (wafat 606 H) atau Imam Rofi'iy (wafat 623 H).
BACA JUGA:Do’a kan keselamatan Muslim Palestina dengan Qunut Nazilah Ini
7. Abad ke-7 Hijriyah: Imam Ibnu Daqiq Al-I'ed (wafat 702 H).
8. Abad ke-8 Hijriyah: Imam Sirojuddin Al-Bulqiniy (wafat 805 H) atau Imam Iroqiy (wafat 806 H).
9. Abad ke-9 Hijriyah: Imam Suyuthi (wafat 911 H).
10. Abad ke-10 Hijriyah: Imam Syamsuddin Ar-Romli (wafat 1004 H).
BACA JUGA:Cara Menyusun dan Merapatkan Shaf dalam Shalat Jamaah
11. Abad ke-11 Hijriyah: Ibrahim bin Hasan Al-Kurdi (wafat 1101).
12. Abad ke-12 Hijriyah: Sayyid Murtadho Az-Zabidi (wafat 1205 H).
Menurut Imam Suyuthi, tradisi ini akan berlanjut hingga hari kiamat, di mana Nabi Isa akan menjadi Mujaddid terakhir.
Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa sepanjang sejarah Islam, para Mujaddid berperan penting dalam mempertahankan dan memperbaiki ajaran agama, serta membawa umat islam kembali ke jalan yang benar.(*)