BACA JUGA:5 Variasi Rempeyek Khas Nusantara yang Menggugah Selera
Misalnya, melewatkan sarapan, makan makanan pedas secara berlebihan, makan sebelum tidur, dan minum minuman berkafein dapat semua berkontribusi pada peningkatan risiko refluks asam. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kebiasaan makan Anda.
Asam Sitrat: Tidak Hanya di Jeruk
Meskipun jeruk dikenal karena kandungan asam sitratnya yang tinggi, zat ini sebenarnya dapat ditemukan di banyak buah dan produk makanan lainnya.
Selain jeruk, buah beri juga mengandung asam sitrat dalam jumlah yang signifikan.
Tidak hanya itu, asam sitrat sering ditambahkan ke berbagai produk makanan dan minuman untuk memberikan rasa yang segar dan mengawetkan makanan. Beberapa contoh produk yang mengandung asam sitrat termasuk minuman ringan, jus kemasan, dan permen.
Gejala Refluks Asam dan GERD
Nyeri ulu hati (heartburn), Nyeri dada, sensasi tersangkutnya makanan di tenggorokan, kesulitan menelan, sakit perut dan suara serak.
Selain itu sakit tenggorokan, batuk kering, cegukan, bau mulut, gangguan pernapasan, kembung, bersendawa, mual, muntah (mungkin mengandung darah).
Gerd juga dapat menimbulkan kotoran berdarah atau berwarna hitam, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, dan erosi gigi.
Refluks asam dan GERD terjadi ketika sfingter esofagus bagian bawah melemah atau rileks, sehingga memungkinkan isi lambung kembali naik ke kerongkongan. Kondisi ini dapat menjadi sangat mengganggu dan dapat mengganggu kualitas hidup seseorang.
Mengelola Refluks Asam dan Konsumsi Jeruk
Bagi individu yang memiliki masalah dengan refluks asam atau GERD, mengelola konsumsi jeruk dan makanan asam lainnya dapat membantu mengurangi gejala. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda mengelola kondisi ini.
BACA JUGA:Sensasi Lezatnya Soto Daging Bening dan Tongseng dengan Bumbu Mawar Merah Ala Chef Ariya