Pada hari Jumat, China mengumumkan bahwa mereka akan mengirimkan bantuan kemanusiaan darurat ke Jalur Gaza dan wilayah-wilayah Palestina melalui jalur-jalur PBB.
Media pemerintah China, Global Times, mengutip Menteri Luar Negeri Wang Yi yang mengatakan, "Mengingat situasi yang sulit saat ini dan konflik Israel-Palestina yang meningkat, China menganggap gencatan senjata segera sebagai prioritas utama."
Menteri Luar Negeri Wang Yi menambahkan bahwa utusan khusus Beijing untuk Timur Tengah akan segera mengunjungi negara-negara yang relevan di wilayah tersebut.
Dalam eskalasi ketegangan yang dramatis di Timur Tengah, militer Israel telah meluncurkan operasi militer yang berkelanjutan dan kuat terhadap Jalur Gaza. Konflik ini dimulai ketika Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa terhadap Israel pada Sabtu lalu.
BACA JUGA:Putin Mendorong Dukungan untuk Palestina dengan Yerusalem sebagai Ibu Kota
Operasi ini merupakan serangan mendadak multi-cabang, termasuk penembakan roket dan penyusupan ke Israel melalui darat, laut dan udara.
Menurut Hamas, operasi ini merupakan pembalasan atas serangan terhadap Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki, yang menyebabkan para pemukim Israel melakukan kekerasan terhadap warga Palestina. Pasukan Israel kemudian meluncurkan Operasi Pedang Besi terhadap target-target Hamas di dalam Jalur Gaza.
Tanggapan Israel meluas hingga memotong pasokan air dan listrik ke Gaza, yang semakin memperburuk kondisi kehidupan di daerah tersebut, yang telah tersiksa oleh pengepungan yang melumpuhkan sejak tahun 2007.