PLTP Lahendong, Energi Terbarukan Terbesar Penopang Listrik Sulutgo
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong, energi terbarukan terbesar penopang listrik Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo).--Humas PLN
Eksplorasi pertama dilakukan pada periode 1994–1996. Pembangunan Unit 1 dimulai pada 1996 dan beroperasi komersial pada 2001, diikuti Unit 2 pada 2007, Unit 3 pada 2009, serta Unit 4 pada 2011.
Hingga kini seluruh unit masih beroperasi optimal untuk menopang sistem kelistrikan Sulutgo.
“Unit 1 sudah beroperasi selama 25 tahun dan masih bisa beroperasi maksimal 20 MW. Unit 2 beroperasi sejak 2007, unit 3 pada 2009, dan unit 4 pada 2011. Semuanya hingga kini masih beroperasi penuh menyuplai sistem Sulutgo,” kata Saragih.
BACA JUGA:PLN UID S2JB Jadi Mitra Pendamping DPR RI dalam Penyusunan RUU Perlindungan Konsumen
BACA JUGA:Kolaborasi Strategis, PLN UP3 Ogan Ilir Penuhi Kebutuhan Energi 1,7 MVA KSO Pertamina
PLTP Lahendong juga memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari pembangkit panas bumi lain di Indonesia.
Jika umumnya PLTP berlokasi di daerah pedesaan atau pegunungan terpencil, Lahendong menjadi satu-satunya pembangkit panas bumi yang beroperasi di wilayah perkotaan, tepatnya di Kota Tomohon.
“PLTP Lahendong sangat unik karena berada di Kota. Di seluruh Indonesia, pembangkit panas bumi umumnya berada di kabupaten, kecamatan, atau desa. Lahendong satu-satunya di perkotaan, tepatnya di Kota Tomohon. PLTP Lahendong menjadi contoh konkret bahwa pembangkit panas bumi tidak hanya aman bagi lingkungan, tetapi juga bisa berdampingan dengan kehidupan perkotaan,” ujar Saragih.
Hal ini sekaligus memperkuat pesan bahwa transisi menuju energi bersih dapat diwujudkan tanpa mengorbankan keseimbangan ekosistem maupun kenyamanan masyarakat.
BACA JUGA:Cegah Listrik Sering Padam, PLN ULP Indralaya Perkuat Jaringan SUTM di Muara Kuang
Selain menjadi tulang punggung pasokan listrik di Sulutgo, PLTP Lahendong juga berperan aktif dalam mendukung agenda transisi energi dan dekarbonisasi nasional.
Pembangkit ini juga menyuplai listrik bersih untuk Renewable Energy Certificate (REC), yang menandakan kontribusinya terhadap pengurangan emisi karbon dari sektor ketenagalistrikan di Indonesia.
“PLTP Lahendong menjadi contoh nyata bagaimana energi panas bumi dapat mendukung agenda transisi energi nasional. Pembangkit ini pun telah tersertifikasi untuk menyuplai REC, hal ini membuktikan bahwa energi bersih dapat diandalkan untuk menekan emisi sekaligus menjaga keandalan sistem kelistrikan,” tutupnya.
Dengan kapasitas terbesar di antara sumber energi terbarukan yang menyuplai Sulutgo, PLTP Lahendong membuktikan perannya tidak hanya sebagai penopang listrik andal, tetapi juga sebagai simbol komitmen Indonesia terhadap energi bersih dan berkelanjutan.(***)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: berbagai sumber


