Kemenag Sumsel Imbau Jemaah Calon Haji Tidak Membawa ‘Barang Aneh’ yang Dilarang

Kemenag Sumsel Imbau Jemaah Calon Haji Tidak Membawa ‘Barang Aneh’ yang Dilarang

Kemenag Sumsel imbau Jemaah Calon Haji tidak membawa ‘barang aneh’ yang dilarang, Jumat (24/5/2024).-Hafid Zainul-PALTV

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Kepala Bidang (Kabid) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan (Kemenag Sumsel), Armet Dachil, mengimbau Jemaah Calon Haji (JCH) Embarkasi Palembang untuk tidak membawa barang-barang yang aneh, lantaran barang tersebut akan disita oleh petugas Bandara.

Armet Dachil menyebutkan barang-barang yang terkena sita itu seperti barang berisi gas, benda tajam mengandung metal dan benda cair yang melebihi 100ml.

“Nah, ketika mereka membawa barang-barang tersebut, maka barang tersebut akan diamankan oleh pihak Bandara pada saat pemeriksaan x-ray embarkasi,” kata Kabid PHU Kanwil Kemenag Sumsel, Armet Dachil pada hari Jumat (24/5/2024).

Ditambahkan Armet Dachil, sosialisasi di tingkat Kabupaten/Kota telah digencarkan, agar para JCH secukupnya membawa barang yang diperlukan.

BACA JUGA:Basarnas Palembang Temukan 1 dari 4 Orang Korban Terseret Banjir Bandang di Kabupaten OKU

BACA JUGA:Kambang Iwak Akan Direvitalisasi Dengan Estimasi Anggaran Rp 3,5 Miliar


Armet Dachil, Kabid PHU Kanwil Kemenag Sumsel, Jumat (24/5/2024).-Hafid Zainul-PALTV

“Kita sudah sosialisasi di tingkat Kabupaten/Kota. Tidak ada yang sepanjang ini kita temukan pada saat pemeriksaan di AVSEC. Paling yang mereka bawa itu gunting, pisau cukur, kemudian ibu-ibu dalam kebutuhan berjilbab seperti peniti. Selain dari itu, belum ada yang ditemukan, insya’ Allah Jemaah sudah paham,” ujar Armet Dachil.

Meskipun pihak Kanwil Kemenag Sumsel belum menemukan barang-barang yang disita oleh petugas Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, nantinya barang tersebut akan dikembalikan pada saat Kelompok Terbang (Kloter) pulang ke Embarkasi Palembang.

“Barang sitaan itu akan diserahkan oleh petugas AVSEC ketika selesai Kloter terakhir. Barang yang berharga atau rusak itu kita akan simpan dan kita serahkan lagi nanti pada saat Kloternya pulang, selanjutnya Jemaah yang mengambil. Tapi, kalau barang-barang yang rusak seperti makanan, jeruk, itu mungkin tidak bertahan sampai dengan 40 hari, itu yang tidak bisa kita simpan,” ungkap Armet Dachil.

Sementara itu, Embarkasi Palembang telah memasuki Kloter 11, di mana sudah tergabung dalam gelombang kedua dari perjalanan Palembang menuju Jeddah.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv