Paltv Night Run

Galaxy S26 Hadir dengan Teknologi Baterai Baru, Efisiensi Daya Naik 20%

Galaxy S26 Hadir dengan Teknologi Baterai Baru, Efisiensi Daya Naik 20%

Galaxy S26 membawa teknologi baterai baru yang lebih efisien--Foto: gadgetdiva.id

PALTV.CO.ID- Samsung kembali menegaskan ambisinya sebagai pemimpin inovasi di industri smartphone dengan menghadirkan teknologi baterai terbaru pada Galaxy S26

Menjelang peluncurannya, berbagai bocoran dan laporan industri mulai mengungkap bahwa salah satu fokus utama Samsung tahun ini adalah peningkatan efisiensi daya. 

Klaim penghematan hingga 20 persen pada baterai Galaxy S26 menjadi sorotan utama karena menjawab keluhan umum pengguna smartphone modern: daya tahan yang belum ideal untuk penggunaan berat sehari-hari. 

Samsung disebut mengandalkan teknologi stacked battery generasi baru, metode penyusunan sel baterai yang memungkinkan peningkatan kapasitas tanpa membuat ukuran fisik baterai lebih besar. 

Pada generasi sebelumnya, peningkatan kapasitas biasanya berbanding lurus dengan penambahan ukuran modul baterai. 

Namun, teknologi baru ini memungkinkan sel disusun lebih rapat dan efisien, sehingga mampu mengisi lebih banyak energi dalam ruang yang sama. 

Efek samping positifnya, distribusi panas menjadi lebih stabil, membuat suhu perangkat tetap terkendali meski digunakan untuk aktivitas intensif seperti gaming, rekaman video beresolusi tinggi, dan pemrosesan AI di perangkat.

BACA JUGA:Foto RAW Super Ngebut! Galaxy S26 Hadirkan Performa Kamera yang Bikin Kaget

Selain perubahan fisik pada baterai, Samsung juga memperkenalkan sistem manajemen daya berbasis AI yang lebih cerdas. 

Teknologi ini bekerja dengan memantau kebiasaan penggunaan tiap pengguna dan menyesuaikan alokasi daya sesuai kebutuhan. 

Misalnya, aplikasi yang jarang digunakan akan dibatasi aktivitas latar belakangnya, sementara aplikasi yang sedang aktif diberi porsi daya optimal. 

Pendekatan berbasis AI ini memungkinkan penggunaan energi menjadi lebih efisien tanpa mengurangi performa. 

Dengan kata lain, pengguna tetap bisa menjalankan berbagai aktivitas berat tanpa harus sering mengecas perangkat.

Inovasi pada sektor chipset juga menjadi faktor penting di balik klaim efisiensi 20 persen. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: berbagai sumber