iPhone Pocket diejek dan dijadikan bahan candaan, tetapi Apple berhasil menjual semuanya

BACA JUGA:KONI Sumsel Dukung Penuh Gelaran Basket 3x3 PALTV Seri 3 Piala Gubernur Sumsel 2025

Terlepas dari ejekan online, angka penjualannya berbicara sendiri. iPhone Pocket benar-benar habis terjual, dengan para penjual kembali (reseller) mulai memasang harga yang jauh lebih tinggi.

Apa yang dimulai sebagai eksperimen fesyen telah berubah menjadi kisah sukses Apple lainnya—walau yang satu ini benar-benar bisa muat di kantong Anda.

Momen high-fashion ala Apple

Menurut Apple, produk ini “terinspirasi dari konsep ‘sehelai kain’, dengan konstruksi rajut 3D tunggal yang dirancang untuk memuat semua model iPhone serta barang-barang kecil lainnya.”

Dibuat dengan kain 3D-knit khas Miyake, kantong ini hadir dalam dua gaya: versi pendek dan versi panjang yang bisa disampirkan melintang di tubuh.

Setiap unit membawa estetika minimalis dan pengerjaan teknis yang menjadi ciri khas label Miyake.

BACA JUGA:Brownies Lapis Legit Palembang : Perpaduan Kelezatan Modern dan Tradisional

BACA JUGA:Kue Semprong Camilan Tradisional Palembang yang Manis, Renyah dan Garing

Kolaborasi ini juga memiliki nilai sentimental, seperti yang dijelaskan Apple.

Desain Issey Miyake sangat terhubung dengan sejarah perusahaan, karena dialah desainer di balik turtleneck hitam ikonik Steve Jobs—yang menjadi bagian penting dari citra Apple, sama seperti logo apel tergigit.

Apple dengan sengaja membuat produk ini sangat terbatas. Hanya sepuluh toko fisik di seluruh dunia yang menjualnya, tersebar di kota-kota mode seperti Tokyo, Paris, Milan, London, dan New York.

Peluncuran yang sangat terkendali ini mengubah sesuatu yang mungkin hanya eksperimen niche menjadi barang koleksi instan.

Sumber: berbagai sumber