Paltv Night Run

Kreator YouTube Jadi Penyebar Malware? Satu Klik Saja Bisa Membahayakan Data Anda

Kreator YouTube Jadi Penyebar Malware? Satu Klik Saja Bisa Membahayakan Data Anda

Ditemukan kanal YouTube yang menyebarkan malware melalui tutorial palsu untuk perangkat lunak dan game bajakan.--ig@indian today

Kanal-kanal tersebut mengarahkan penonton untuk mengklik tautan di deskripsi video atau komentar tersemat.

Tautan itu membawa pengguna ke platform berbagi file eksternal seperti MediaFire, Legacy Files, atau Workupload untuk mengunduh file berformat .rar atau .zip.


Bayangkan Anda ingin mengunggah foto ke Instagram dan mencari alat edit gratis.--ig@indian today

Arsip tersebut biasanya diproteksi dengan kata sandi yang diberikan oleh kreator di video atau tautan.

Setelah diekstrak di perangkat, malware di dalamnya dirancang untuk mencuri kredensial login, dompet kripto, dan data peramban.

Tanda bahaya yang mencolok: beberapa tautan unduhan tersebut bahkan secara eksplisit menginstruksikan pengguna untuk menonaktifkan antivirus mereka, jelas bertujuan untuk melewati sistem keamanan perangkat.

BACA JUGA:RD dan Timsel Lakukan Fit and Proper Test Terhadap 3 Calon Dirut Perumda Tirta Musi Palembang

BACA JUGA:OnePlus 15 Hadir dengan Mesin Gaming di Level Chip — Main Game Lebih Cepat,

Salah satu video YouTube berjudul “Free Download Adobe Premiere Pro”, yang diunggah oleh penyebar malware, telah ditonton lebih dari 158.000 kali.

Banyak video serupa yang juga memperoleh ribuan tayangan, memungkinkan pelaku kejahatan ini berbaur dengan komunitas kreator YouTube tanpa menimbulkan kecurigaan.

Jaringan penyebar malware di YouTube ini bekerja dengan pola yang sama: komentar tersemat menyembunyikan URL yang dipersingkat atau tautan cermin (mirror links).

Ketika diperiksa melalui alat analisis keamanan daring seperti VirusTotal, tautan-tautan ini memunculkan peringatan phishing.

Seiring semakin maraknya kejahatan siber di platform arus utama, bahkan situs tepercaya seperti YouTube kini menjadi ladang berbahaya bagi malware. Bagi pengguna internet, setiap klik kini membawa risiko.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: berbagai sumber