Wajib Militer di Korea: Pertahanan Dari Ancaman Perang, Artis Terkenal Ramai-Ramai Hiatus
Wajib militer di Korea Selatan berlaku bagi semua pemuda termasuk para artis Korea yang ramai-ramai hiatus dari dunia hiburan--instagram.com/@bujin092
PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Para artis terkenal Korea Selatan mengikuti wajib militer Korsel. Saat ini, grup-grup terkenal Korea masih hiatus atau stop manggung karena beberapa anggotanya menjalani wajib militer.
Sebut saja BTS, Bigbang, Super Junior, EXO dan lainnya. Belum lagi dari kalangan biasa atau non artis. Wajib militer harus dijalani setiap pemuda Korea berusia 18 sampai 28 tahun.
Ini berlaku sejak tahun 1957, dimana para pemuda ini akan ditentukan Wamil nya di angkatan darat, angkatan laut maupun angkatan udara.
Tidak hanya Korea Selatan, dibelahan dunia ada beberapa negara yang memberlakukan wajib militer bagi warganya. Ini merupakan antisipasi dari ancaman perang yang mungkin terjadi.
BACA JUGA:Mobil Travel Hantam Pengendara Sepeda Motor, Satu Orang Meninggal Dunia
Biasanya, memang negara ini adalah negara yang kuat dan kaya, sehingga mampu memberikan wajib militer bagi warganya.
Negara yang memberlakukan wajib militer bagi pemuda negaranya, antara lain Kora Utara, China, Thailand, Taiwan dan Singpura.
Rata-rata wajib militer di Korea dijalani para remaja Korea Selatan antara 18 bulan hingga 24 bulan. Lalu, mengapa negara Korea Selatan terus memberlakukan wajib militer bagi warganya?
Wajib militer di Korea Selatan berlaku bagi semua pemuda termasuk para artis Korea yang ramai-ramai hiatus dari dunia hiburan--instagram.com/@kdrama_best
Korea Selatan dan Korea Utara memiliki sistem wajib militer sebagai bagian dari upaya pertahanan nasional mereka. Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa Korea menerapkan wajib militer.
BACA JUGA:Mangkir dari Penyidikan, Ketua KONI Sumsel Hendri Zainuddin Beralasan Sedang Sakit
1. Ketegangan Antar-Korea: Korea Selatan dan Korea Utara telah berada dalam situasi konflik yang tegang selama beberapa dekade.
Perang Korea pada tahun 1950-1953 meninggalkan perpecahan di Semenanjung Korea dan tidak ada perjanjian perdamaian resmi yang ditandatangani.
Oleh karena itu, militer di kedua negara dianggap penting untuk mempertahankan keamanan dan menghadapi potensi ancaman dari pihak lawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber