Kekeringan Melanda Ogan Ilir : Ratusan Kerbau Rawa di Tanjung Senai Terancam Dehidrasi dan Kelaparan
Ratusan kerbau rawa di Ogan Ilir terancam dehidrasi dan kelaparan akibat kekeringan parah yang melanda di Ogan Ilir-Hanida Syafrina-foto pribadi
PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Kekeringan yang melanda kabupaten Ogan Ilir, pada tahap yang cukup parah. Beberapa anak sungai sudah mulai mengering. Bahkan rawa-rawa yang luas di Kampung Tanjung Senai, semua sudah kering kerontang. Rawa-rawa yang biasanya berisi air setinggi 1 sampai 2 meter ini, tinggal tanah yang kering dan retak-retak.
Padahal disitu, biasanya ada ratusan kerbau rawa yang berendam air dan hidup setiap hari. Biasanya pemandangan hijau persawahan dan ratusan kerbau rawa menjadi pemandangan indah di Tanjung Senai Ogan Ilir. Tapi sejak awal Agustus lalu, kawasan ini mulai mengalami kekeringan.
Hanya sedikit titik air atau lumpur yang masih bersisa. Beberapa petani mengaku, harus mengakali kekurangan air untuk kerbau itu dengan cara menggiring kerbau ini ke tempat yang masih ada air, meskipun lokasinya cukup jauh dan masuk ke sungai tempat penduduk beraktifitas.
Kerbau rawa, juga dikenal sebagai kerbau air atau kerbau lumpur, adalah jenis kerbau yang sering ditemukan di daerah rawa atau perairan dangkal. Mereka memiliki kemampuan khusus untuk hidup di lingkungan berair dan lumpur. Begitupun rumput yang tadinya banyak dan menghijau, sekarang sudah habis karena panas berkepanjangan.
BACA JUGA:Inilah Alasan Tak Terduga Mengapa Saat Pergi Selalu Terasa Lama dan Pulang Seperti Kilat!
Dikhawatirkan, jika kemarau terus berlangsung, populasi kerbau rawa ini akan menjadi sedikit. Karena, kerbau rawa ini identik dengan kehidupan air atau lumpur. Bagaimana keterkaitan kerbau rawa dengan keberadaan rawa sebagai penyokong kebutuhan hidup kerbau. Berikut ulasannya:
Kerbau rawa mungkin akan mencari air dan lumpur untuk merasa nyaman dan mendinginkan tubuh mereka. Mereka dapat berendam sebagian besar hari atau berbaring di air untuk melindungi diri dari panas dan serangga. Kekurangan air dalam jangka waktu yang lama mungkin akan mengakibatkan stres dan masalah kesehatan pada kerbau tersebut.
Penting untuk diingat bahwa setiap hewan memiliki kebutuhan yang berbeda-beda tergantung pada faktor-faktor seperti suhu lingkungan, kelembaban, dan kondisi fisik individu.
Jika Anda memiliki pertanyaan khusus tentang perawatan kerbau rawa, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli terkait hewan atau peternakan yang memiliki pengalaman dalam merawat jenis hewan ini.
Kekeringan dapat memiliki dampak serius pada kerbau rawa dan lingkungan tempat mereka tinggal. Karena kerbau rawa sangat tergantung pada air dan lumpur untuk menjaga suhu tubuh mereka, perlambatan atau kelangkaan air dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan adaptasi yang sulit bagi mereka. Berikut beberapa dampak kekeringan bagi hidup kerbau rawa:
Dehidrasi: Kekeringan menyebabkan kelangkaan air, yang dapat menyebabkan dehidrasi pada kerbau rawa. Dehidrasi dapat mempengaruhi keseimbangan elektrolit, fungsi organ, dan kesehatan umum hewan tersebut.
Kualitas kulit dan bulu: Air dan lumpur membantu menjaga kualitas kulit dan bulu kerbau rawa. Kekeringan dapat menyebabkan kulit kering, pecah-pecah, dan kehilangan kilau bulu, yang dapat mengganggu kemampuan mereka untuk melindungi diri dari panas dan serangga.
Suhu tubuh yang tidak terkendali: Kerbau rawa menggunakan berendam di air atau lumpur untuk mengatur suhu tubuh mereka. Kekeringan yang berkepanjangan dapat membuat suhu tubuh mereka naik, yang dapat menyebabkan stres panas dan masalah terkait kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber