Waduk Penuh Sampah dan Dangkal, Warga Pipa Reja Palembang Keluhkan Kondisinya

Dikeluhkan Warga, Waduk Pipa Reja Penuh Sampah dan Terancam Banjir Saat Musim Hujan--Foto : M. Aidil
PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Warga Kelurahan Pipa Reja, Kecamatan Kemuning, Palembang, mengeluhkan kondisi waduk yang dipenuhi sampah dan kian memprihatinkan.
Tumpukan sampah yang mengotori area waduk menimbulkan bau tak sedap dan membuat lingkungan sekitar terlihat kumuh. Tak hanya itu, kondisi ini juga dikhawatirkan akan memicu banjir saat musim hujan tiba. Rabu (10/09)
Ketua Forum RT RW Kelurahan Pipa Reja, Henri Suryadarma, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Dari hasil koordinasi, PUPR menyebut bahwa normalisasi waduk baru akan dilakukan pada tahun 2026 atau 2027. --Foto : M. Aidil
Mulai dari berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) hingga organisasi perangkat daerah (OPD) terkait guna melakukan pembersihan dan pengangkutan sampah dari area waduk.
Dikeluhkan Warga, Waduk Pipa Reja Penuh Sampah dan Terancam Banjir Saat Musim Hujan--Foto : M. Aidil
"Sudah kami sampaikan ke PUPR untuk melakukan normalisasi Waduk Pipa Reja, karena saat ini waduk sudah mengalami sendimentasi atau pendangkalan sejak 3 tahun lalu. Perahu dari PUPR pun tidak bisa masuk karena lumpur terlalu tebal," ungkap Ketua Forum RT RW Kelurahan Pipa Reja, Henri Suryadarma.
Dari hasil koordinasi, PUPR menyebut bahwa normalisasi waduk baru akan dilakukan pada tahun 2026 atau 2027. Namun, pihak Forum RT RW berharap pelaksanaan bisa dipercepat ke akhir tahun 2025, mengingat situasi sudah sangat mendesak dan berdampak langsung ke warga sekitar.
Henri menjelaskan bahwa penumpukan sampah disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah jauhnya lokasi Tempat Pembuangan Umum (TPU) yang legal, yang berjarak hampir 1 kilometer dari pemukiman warga. Selain itu, proses pengangkutan sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang kerap lambat juga memperparah keadaan.
"Warga mengira tempat pengangkut sampah milik PUPR yang diletakkan di atas tanah itu adalah tempat pembuangan, padahal bukan. Karena tidak segera diangkut oleh DLH, akhirnya sampah menumpuk dan dikira TPU," jelas Ketua Forum RT RW Kelurahan Pipa Reja, Henri Suryadarma.
BACA JUGA:Sidang Korupsi Internet Desa Muba: Dodo Ungkap Tekanan, Rekayasa, dan Ancaman
BACA JUGA:Liverpool Bersiap Kehilangan Konate, Onana Menuju Turki, dan Fabianski Bisa Kembali ke West Ham
Ketua Forum RT RW Kelurahan Pipa Reja, Henri Suryadarma,--Foto : Ekky - PALTV
Henri juga menyebutkan bahwa pihak RT RW telah berulang kali menghimbau warganya untuk tidak membuang sampah di sekitar waduk. Namun, ironisnya, banyak dari sampah yang dibuang justru berasal dari warga luar Kelurahan Pipa Reja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: paltv.co.id