Kupprum Fokus Gaet UMKM Lewat Motor Listrik di GIIAS 2025

BACA JUGA:Perbandingan Lampu Sein Halogen dan LED pada Motor Modern, Mana yang Lebih Baik?

Salah satu tantangan utama dalam memasarkan motor listrik di Indonesia adalah keraguan konsumen terhadap keandalan baterai dan biaya perawatan.

Kupprum telah mengambil langkah signifikan dengan merampungkan proses homologasi,--alva.com

Kupprum menyadari hal ini dan telah menyiapkan strategi layanan purna jual yang mumpuni.

Perusahaan menjanjikan dukungan penuh kepada para konsumen dengan menghadirkan jaringan servis yang memadai dan ketersediaan suku cadang.

Tak hanya itu, Kupprum juga menyiapkan program edukasi untuk memberikan pemahaman kepada calon konsumen mengenai cara penggunaan motor listrik yang benar, serta bagaimana merawat baterai agar lebih tahan lama.

“Banyak konsumen masih ragu soal baterai dan biaya servis. Maka dari itu, kami hadirkan program edukasi dan layanan purna jual yang menyeluruh, supaya mereka bisa merasa aman dan nyaman saat menggunakan motor kami,” ucap Ian.

BACA JUGA:Umroh Pertama Holiday Angkasa Wisata Jambi Berjalan Lancar dan Penuh Haru

BACA JUGA:Teknologi Lampu Sein Motor Kini Berbasis LED, Ini Keunggulannya!

Tantangan Persaingan Harga dan Brand Awareness

Meski siap bersaing, Kupprum tidak menutup mata terhadap tantangan besar yang ada di pasar saat ini.

Salah satunya adalah harga motor listrik yang masih tergolong lebih mahal dibandingkan motor berbahan bakar bensin 125cc yang sangat populer di Indonesia.

Selain itu, merek-merek asing dan lokal yang lebih dulu hadir di pasar membuat Kupprum harus bekerja lebih keras membangun kesadaran merek (brand awareness) di benak konsumen.

Namun begitu, Kupprum tetap percaya diri.

Mereka melihat adanya peluang di tengah perlambatan pasar kendaraan listrik, terutama jika mampu menawarkan nilai tambah yang relevan dengan kebutuhan konsumen tertentu, seperti pelaku UMKM.

Sumber: berbagai sumber