Xiaomi YU7: SUV Listrik yang Pecahkan Rekor Penjualan dalam 1 Jam

Xiaomi YU7: SUV Listrik yang Pecahkan Rekor Penjualan dalam 1 Jam

SUV listrik Xiaomi YU7 pecahkan rekor penjualan dalam 1 jam setelah masa pre-order dibuka.--Tangkapan layar youtube.com/@autodp

Daya jelajahnya juga luar biasa, mencapai 835 km berdasarkan standar pengujian CLTC. Sementara itu, varian Pro dibekali sistem all-wheel drive dengan dua motor berkekuatan total 365 kW, yang dapat melesat dari 0 ke 100 km/jam dalam 4,3 detik.

Puncaknya, varian Max dilengkapi motor kembar bertenaga 508 kW (setara 681 tenaga kuda) dengan torsi 866 Nm, sehingga dapat berakselerasi hanya dalam 3,23 detik.

Daya tarik utama Xiaomi YU7 selain performa adalah aspek harga. Varian Standar Xiaomi YU7 dijual mulai 253.500 yuan (sekitar Rp575 juta).

BACA JUGA:Mitsubishi New Xpander Cross, Siap Temani Petualangan Bersama Keluarga!

BACA JUGA:Transmisi Manual: Awet, Andal, tapi Semakin Tersisih di Era Mobil Modern

Harga tersebut jauh tentu lebih murah bila dibandingkan dengan pesaing utama, Tesla Model Y.

Bahkan varian Max yang memiliki fitur dan performa tertinggi masih dibanderol sekitar 329.900 yuan, yang secara nilai tetap lebih terjangkau dibanding rival-rival sekelas.

Di sisi teknologi, YU7 membawa banyak inovasi. SUV ini dibangun di atas platform 800V silikon karbida yang mendukung pengisian daya super cepat.

Dalam waktu hanya 12 menit, baterainya dapat terisi dari 10% hingga 80%, atau cukup 15 menit untuk mendapatkan daya tempuh tambahan sejauh 620 km.

BACA JUGA:Transmisi Manual Sekarat! Ini Alasan Kenapa Orang Sudah Nggak Mau Pakai Lagi!

BACA JUGA:Strategi VinFast Kuasai Pasar Mobil Listrik Indonesia: Ekspansi Bengkel, Dealer, dan SPKLU

Kabinnya pun modern dan mewah, dengan layar sentuh 16,3 inci, sistem operasi Xiaomi HyperOS, panel instrumen digital lebar, sistem audio Dolby Atmos, serta jok premium yang dilengkapi pemanas, ventilasi, dan pijat.

Soal keamanan, YU7 dibekali sistem Xiaomi Pilot yang dilengkapi 11 kamera, radar 4D, 12 sensor ultrasonik, dan sensor lidar.

Semua sistem ini dikendalikan chip NVIDIA Drive Orin yang mampu memproses hingga 508 TOPS, memungkinkan fitur semi-otonom seperti parkir otomatis, kontrol jalur, serta prediksi bahaya berbasis AI.

Namun di balik kesuksesan gemilang itu, Xiaomi menghadapi tantangan berat. Kapasitas produksi tahunan mereka hanya sekitar 300.000 unit, sehingga banyak konsumen harus rela menunggu lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber