Apakah AI Mampu Mendorong Penemuan Baru dalam Matematika?

Apakah AI Mampu Mendorong Penemuan Baru dalam Matematika?

ChatGPT dan model bahasa besar lainnya dari OpenAI belum sepenuhnya andal dalam menangani masalah matematika sederhana.--Freepik.com

BACA JUGA:3 HP 1 Jutaan yang Cocok untuk Anak TK, Belajar Online Jadi Lancar!

Jenis matematika murni yang ingin Shafto percepat dikenal lambat karena tidak mengejar solusi numerik untuk masalah konkret sebagaimana matematika terapan.

Sebaliknya, matematika murni adalah ranah pemikir teoritis yang membuat pengamatan berani tentang bagaimana dunia bekerja—yang kemudian ditelaah (dan kadang dibongkar) oleh sesama ilmuwan.“Bukti adalah segalanya,” kata Granville.

Bukti matematika terdiri dari blok-blok penyusun yang disebut lemma, yakni teorema kecil yang dipakai untuk membuktikan teorema yang lebih besar.

Apakah menara Jenga berisi lemma ini bisa tetap berdiri di bawah pengujian ketat, itulah yang membuat proses dalam matematika murni begitu panjang dan melelahkan, Bryna R.

BACA JUGA:F-16 Dan Hawk, Ikuti Latihan Tempur Jalak Sakti Di Lanud SMH

BACA JUGA:Pembalap Indonesia Veda Ega Bersinar di Mugello Red Bull Rookies Cup Italia 2025

Kra, matematikawan dari Northwestern University.

“Semua dalam matematika dibangun dari dasar sebelumnya, jadi Anda tidak bisa membuktikan hal baru tanpa benar-benar memahami dan membuktikan yang lama,” katanya.

Untuk menjadi peneliti di bidang matematika, dibutuhkan ketekunan dalam membuktikan setiap elemen secara menyeluruh.

Lean, sebuah perangkat lunak asisten pembuktian, bisa mempercepat proses ini tapi menurut Granville alat tersebut menjengkelkan karena punya bahasa dan protokol sendiri.

Sehingga memerlukan keahlian pemrograman. “Kita butuh cara komunikasi yang jauh lebih baik,'' tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber