Mobil Entry Level di Indonesia Minim Fitur? Ini Penjelasannya

Mobil Entry Level di Indonesia Minim Fitur? Ini Penjelasannya

ada satu kelas mobil yang berada di ujung bawah piramida pasar otomotif yakni mobil entry level.--youtube@fusebox

Dan jika itu terjadi, reputasi merek pun bisa ikut tercoreng.

Oleh karena itu, pabrikan lebih memilih untuk membuat mobil sesederhana mungkin, agar risiko teknis rendah, produksi mudah, dan layanan purna jual pun lebih efisien.

Contohnya, jika sensor parkir rusak dalam 2–3 tahun, mungkin bagi konsumen menengah ke atas hal ini kecil.

Tapi bagi pembeli entry level, ini bisa jadi beban finansial. Maka, lebih baik tidak disematkan sejak awal.

BACA JUGA:Suzuki Carry CL 2025: Mobil Niaga Stylish dengan Performa Andal untuk Pelaku Usaha

BACA JUGA:Mengenal CHAdeMO: Teknologi Pengisian Daya Cepat pada Nissan Arya Nismo

Konsumen Tidak Banyak Mengeluh

Banyak pembeli pemula hanya berpatokan pada fungsi dasar: mobil bisa dipakai untuk bekerja, irit bahan bakar, kabin dingin, dan tidak rewel. Fitur lain dianggap bonus belaka.

Karena masyarakat sudah percaya pada merek Honda, mesinnya dikenal irit dan bandel, dan harga jual kembalinya tinggi. Maka, kekurangan fitur dianggap bukan masalah besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber