Kredit Motor: Solusi Instan yang Bisa Jadi Jebakan Finansial

Di balik mudahnya kredit motor ada potensi beban yang diam-diam menguras keuanganmu.--youtube@motomobitv
mayoritas orang memilih kredit motor karena terlihat ringan di awal.--Freepik.com
Yang lebih nyesek, ternyata mereka selama ini baru bayar bunganya doang, belum harga motor aslinya.
Motor Kredit Bukan Aset, Tapi Beban
BACA JUGA:Sudah Setengah Abad, Motor Honda Gold Wing Tetap Digandrungi Buat Touring Jauh
BACA JUGA:Infinix Baru Rilis GT 30 Pro: HP Gaming dengan Tombol Trigger Khusus
Ingat juga, motor itu barang yang nilainya cepat turun. Tahun pertama bisa turun 20%, tahun kedua 30–35%, dan tahun ketiga bisa tembus 50%.
Jadi kalau kamu beli motor Rp22 juta dan lunas setelah 3 tahun dengan total bayar Rp34 juta, pas dijual paling laku sekitar Rp7–10 juta. Artinya? Aset kamu menyusut, tapi utang kamu tetap—dan itu jelas bukan keputusan finansial yang sehat.
Kalau Buat Ojol, Worth It Nggak?
Banyak yang berpikir kredit motor bisa jadi jalan cepat buat jadi driver ojek online. Tapi kenyataannya, persaingan makin ketat dan penghasilan ojol makin kecil.
BACA JUGA:Halifah Mahyuddin Kembali Terpilih sebagai Ketua PW BKMT Sumsel Periode 2025-2030
BACA JUGA:Off-Road Maksimal! Ban Suzuki LJ 50 2025 Ini Bisa Bikin Medan Ekstrem Jadi Mainan
Banyak driver yang saya temui ngaku susah nutup cicilan. Uang makan pun kadang harus dipotong buat bayar angsuran. Apalagi sekarang biaya operasional mitra juga naik, bikin beban makin berat.
Jangan Tergoda DP 0% Kalau Belum Siap
Kredit motor bukan hal yang salah, asal kamu benar-benar paham risiko dan siap dengan komitmen jangka panjang.
Jangan cuma tergoda promo DP ringan atau cicilan kecil, tapi nggak mikirin total biaya dan kondisi keuangan ke depannya. Kalau belum siap, lebih baik sabar dulu, nabung pelan-pelan, dan beli secara tunai. Karena kalau nggak hati-hati, motor impianmu bisa berubah jadi sumber stres harian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber