Suzuki LJ50 2025, Masih Ngiler Bensin atau Sudah Ngecas di Rumah Kayak Mobil Zaman Now?

Suzuki LJ50 2025, Masih Ngiler Bensin atau Sudah Ngecas di Rumah Kayak Mobil Zaman Now?

Suzuki LJ50 2025, akhir-akhir ini nama mobil legenda ini kembali mencuat ke permukaan dalam berbagai rumor otomotif sebagai reinkarnasi dari legenda 4x4 era 1970-an.--Foto: youtube@Auto6M-i8o

PALTV.CO.ID- Suzuki LJ50 2025, akhir-akhir ini nama mobil legenda ini kembali mencuat ke permukaan dalam berbagai rumor otomotif sebagai reinkarnasi dari legenda 4x4 era 1970-an. 

Meski belum ada pernyataan resmi dari pihak Suzuki, bocoran dan render konsep LJ50 versi modern ini ramai dibicarakan di media sosial dan forum pecinta mobil klasik

Salah satu aspek yang menarik perhatian adalah sistem bahan bakar yang akan digunakan pada model ini—apakah tetap mempertahankan karakter lama atau bertransformasi secara total?

Rumor Spesifikasi Mesin & sistem bahan bakar

Berdasarkan informasi yang beredar, Suzuki LJ50 2025 disebut-sebut akan hadir dengan desain retro namun dibalut teknologi masa kini. 

Mesinnya digadang-gadang akan meninggalkan konfigurasi 2-tak lama dan beralih ke mesin 4-tak 1.0L atau 1.2L berbahan bakar bensin, mirip dengan mesin-mesin kecil yang digunakan pada Suzuki Ignis atau Jimny kei car di Jepang.

BACA JUGA:Knalpot Suzuki LJ50 2025 Ini Bikin Tetangga Auto Melongok, Kamu Wajib Coba?

BACA JUGA:Tak Peduli Harga Tinggi: Ini Motor Klasik Keeway Benda Napoleon Bob 500

Sejauh ini, belum ada detail resmi mengenai jenis mesin yang akan dipakai. Namun beberapa spekulasi menyebutkan bahwa LJ50 terbaru ini kemungkinan akan menggunakan:

• Mesin bensin 3 silinder DOHC

• Berkapasitas sekitar 998 cc hingga 1200 cc

• Dengan sistem injeksi bahan bakar modern

• Mengusung teknologi mild hybrid atau bahkan full hybrid.


Suzuki LJ50 2025 disebut-sebut akan hadir dengan desain retro namun dibalut teknologi masa kini--Foto: youtube@Auto6M-i8o

Prediksi Konsumsi Bahan Bakar

Jika Suzuki LJ50 2025 benar mengadopsi mesin modern sekelas Suzuki Ignis, maka konsumsi bahan bakarnya bisa jauh lebih efisien dibanding versi klasik 2-tak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber