Indonesia Menuju Pusat Industri Kendaraan Listrik Global

Indonesia Menuju Pusat Industri Kendaraan Listrik Global--ilustrasi pribadi
Di sisi lain, terdapat 9 perusahaan mobil listrik yang mampu memproduksi hingga 70.060 unit per tahun. Total investasi yang telah masuk ke sektor kendaraan listrik mencapai Rp5,63 triliun, mencerminkan optimisme investor terhadap potensi pasar kendaraan listrik di Indonesia.
Namun demikian, pengembangan industri ini masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satu yang paling krusial adalah masalah baterai.
Sebagai komponen utama kendaraan listrik, baterai masih bergantung pada bahan mentah yang diolah di luar negeri.
BACA JUGA:Pemkot Palembang Tunggu Keputusan Pemerintah Pusat Mengenai Revitalisasi Rumah Susun
BACA JUGA:PALTV Resmi Tandatangi MoU Kerjasama Media Dengan Kemenkum Sumsel
Pemerintah kini berupaya menciptakan rantai pasok baterai yang terintegrasi dari hulu ke hilir, mulai dari penambangan dan pengolahan nikel, hingga produksi baterai dan pengembangan teknologi daur ulang.
Agus Gumiwang menegaskan bahwa Indonesia harus mampu mandiri dalam industri baterai kendaraan listrik.
pertumbuhan kendaraan listrik melebihi pertumbuhan kendaraan konvensional.--ilustrasi pribadi
Untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik, pemerintah juga telah menggulirkan berbagai insentif, baik dalam bentuk fiskal seperti keringanan pajak, maupun nonfiskal berupa kemudahan pembiayaan dan bea masuk.
Kebijakan ini bertujuan untuk menarik minat konsumen serta memperkuat daya tarik Indonesia di mata investor global.
BACA JUGA:Produk Panganan Olahan Mengandung Unsur Babi Berlabel Halal Ditemukan di Sumatera Selatan
BACA JUGA:BNNK OKI Identifkasi Angka Perceraian di OKI Didominasi Faktor Penyalahgunaan Narkoba
Meski perkembangan terlihat menjanjikan, sejumlah tantangan tetap harus diatasi agar pertumbuhan kendaraan listrik bisa lebih merata dan inklusif.
Helen, seorang pengamat otomotif dan energi terbarukan, menyoroti beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak.
Pertama adalah soal infrastruktur pengisian daya yang masih terbatas. Saat ini, stasiun pengisian daya masih terkonsentrasi di wilayah Jawa dan kota-kota besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber