Game Indie Sukses Tapi Masuk Ranah Hukum: Kisah Schedule One vs Drug Dealer Simulator

 Game Indie Sukses Tapi Masuk Ranah Hukum:  Kisah Schedule One vs Drug Dealer Simulator

Game Indie Sukses Tapi Masuk Ranah Hukum: Kisah Schedule One vs Drug Dealer Simulator--youtube@scheduleonegames

Salah Paham yang Menjadi Viral

Setelah kabar penyelidikan ini menyebar, banyak media langsung memberitakan seolah-olah sudah ada gugatan resmi. Akibatnya?.

BACA JUGA:JPU Tuntut 2 Tahun Penjara Terdakwa Rodi Susanto Pembawa Solar Sulingan

BACA JUGA:Cemari Lingkungan, Bupati Stop Operasional PTASL

Movie Games SA akhirnya klarifikasi bahwa ini bukan gugatan hukum, hanya “kewajiban sebagai perusahaan publik” untuk menyelidiki potensi pelanggaran. Tapi sayangnya, kerusakan sudah terjadi.

Sistem Industri yang Menyesakkan

Kisah ini bukan hanya soal dua game. Ini adalah cerminan dari industri game yang lebih suka mempertahankan status quo daripada merayakan inovasi. Sistem hukum, regulasi, dan kepentingan investor sering jadi penghalang bagi ide-ide baru.

Setiap kali game kecil sukses, ada risiko mereka akan ditekan — bukan karena menyalahi aturan, tapi karena suksesnya tidak datang dari “pemain resmi” industri.

BACA JUGA:Rendi Lapor Polisi Usai Dibacok Tetangga Sendiri, Pelaku Terduga Kurir Sabu!

BACA JUGA:Bensin 'Kabur' Gak Sadar? Ini Penyebab Mobil Kamu Sering Kehilangan BBM!

Penutup: Biarkan Game Bicara

Pengembang Schedule One dan Drug Dealer Simulator kini sama-sama berusaha meredam kekacauan. Mereka saling menghormati dan mengajak gamer untuk tetap mendukung game yang mereka sukai, tanpa menyebar kebencian atau informasi salah.

Karena pada akhirnya, gamer hanya ingin satu hal: bermain game yang seru, tanpa drama.

Kalau kamu pernah main salah satunya, menurutmu adakah kesamaan di antara dua game ini? Atau ini cuma drama industri yang membesar-besarkan hal kecil?.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber