Pasar 16 Ilir Identik Dengan Barang Murah dan Obral.!

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Masyarakat Palembang yang berburu barang murah dan obral, tujuannya pasti ke pasar 16 Ilir. pasar yang berlokasi di tengah kota ini identik dengan barang barang kualitas bawah dan obral.

Meski tidak semuanya, namun predikat pasar kalangan bawah melekat di pasar 16 Ilir. Bukan cerita baru, kalau ada kalangan masyarakat yang enggan dan malu berbelanja ke pasar 16 Ilir.

Selain menganggap barang murahan dan tidak berkualitas, faktor kenyamanan jadi pertimbangan masyarakat kalangan ini.

Pasar 16 Ilir memang jadi sentra perdagangan kota Palembang. Para reseller atau pedagang dari berbagai daerah kabupaten dan kota di Sumsel, berjualan dan berbelanja di sini. Baik berupa pakaian, sepatu, alat rumah tangga, bahan makanan dan banyak lagi.

BACA JUGA:Pasar 16 Ilir Palembang Ganti Nama, Ternyata Banyak Belum Tahu Ini Arti Nama The Heritage 16 Ilir

BACA JUGA:Selamat Ulang Tahun, Bapak Jokowi: Merayakan Dedikasi dan Pemimpin yang Berjiwa Rakyat

Soal harga, memang sampai saat ini diakui sangat murah. Ini karena toko-toko di pasar 16 Ilir rata-rata merupakan agen atau tangan pertama pedagang.

Selain itu, lapak-lapak yang menjual barang di sekitar toko memang menawarkan harga yang jauh lebih murah dari harga toko.

Meskipun demikian, beberapa toko di pasar 16 Ilir justeru menjual barang berkualitas bagus, tapi tetap dengan harga yang murah.

Sebut saja, toko hordeng dan bahan Sofian atau toko bahan pakaian Anggrek. Atau yang terkenal dari zaman dahulu yakni Toko Pakaian Sekolah Raden Mart. Toko-toko ini sudah lebih dari setengah abad atau leih dari 50 tahun ada di pasar 16 Ilir.

BACA JUGA:Pasar 16 Ilir di Palembang Sumatera Selatan Menyimpan Cerita Kuno

BACA JUGA:Pasar 16 Ilir Palembang Mengalami Revitalisasi, Tempat Ngopi Kaum Milenial Kemungkinan Akan Bergeser

Sebagian besar, pedagang biasanya menjual barang dengan harga ‘kodian’. Istilah untuk barang yang dibeli dalam partai besar. Ini biasanya memiliki pelanggan luar daerah Palembang yang akan menjual kembali barang dengan harga hampir 2 kali lipat.

Nah, barang kodian inipun identik dengan murah dan berkualitas rendah. Orang Palembang sering mengasumsikan barang kodian dengan kualitas kurang bagus.

Sumber: berbagai sumber