Tuai Kontrovesi di Jepang, Remaja Jadikan Tren Make Up Berbasis Efek Air Mata

Tuai Kontrovesi di Jepang, Remaja Jadikan Tren Make Up  Berbasis Efek Air Mata

Tuai Kontrovesi di Jepang, Remaja Jadikan Tren Make Up Berbasis Efek Air Mata--ig@anggunsp7

Beberapa netizen menganggap tren ini aneh, bahkan menjijikkan. Ada yang menyebut bentuk tetesan lem tersebut menyerupai hal-hal tidak pantas seperti sperma atau ingus.

Komentar seperti “Ini lebih mirip ingus daripada air mata,” hingga “Apa pelajar sekarang tertarik pada tren tidak masuk akal seperti ini?” mendominasi diskusi di media sosial.

BACA JUGA:Nikmati Momen Libur Dengan Suasana Asri Hutan Pinus

BACA JUGA:Menapaki Jejak Balap Formula 1! Sejarah, Regulasi dan Teknologi yang Digunakan

Selain kritik estetika, penggunaan lem panas pada kulit juga menjadi perhatian. Produsen lem panas telah memperingatkan bahwa produk ini dirancang untuk keperluan kerajinan tangan, bukan untuk aplikasi langsung pada tubuh manusia.

Bahan kimia dalam lem dapat menyebabkan iritasi kulit atau reaksi alergi. Hal ini menjadi pengingat bahwa eksperimen kosmetik yang tidak sesuai standar keamanan dapat membahayakan kesehatan.

Meski banyak kritik, tidak bisa disangkal bahwa tren ini menunjukkan kreativitas remaja Jepang dalam menciptakan gaya baru.

Dengan menggunakan bahan yang tidak konvensional, mereka berhasil menciptakan sesuatu yang menarik perhatian publik.

BACA JUGA:Mengapa Sepeda Listrik Bisa Meledak? Temukan Penyebab dan Cara Pencegahannya!

BACA JUGA:Trailer Superman Terbaru Ungkap Lebih Banyak Detail Supervillain DC

Tren ini juga menjadi simbol bagaimana budaya remaja di Jepang sering kali melahirkan ide-ide orisinal yang akhirnya menyebar ke seluruh dunia.

Namun, penting bagi para pelaku tren ini untuk mempertimbangkan keamanan dalam bereksperimen.

Penggunaan bahan yang tidak aman bisa menimbulkan efek jangka panjang yang berbahaya, sehingga panduan dari ahli dermatologi atau kosmetik seharusnya menjadi pertimbangan utama.

Tren “3D teardrop makeup” mencerminkan fenomena budaya di kalangan remaja Jepang yang senang mengeksplorasi hal-hal baru.

BACA JUGA:Sriwijaya FC Ditinggalkan Oleh Kapten, Siapakah Dia Berikut Sosoknya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber