Asli atau Palsu? Blockchain Ungkap Rahasia di Balik Produk Kesukaanmu
Desain rendering mata uang kripto 3d -gratispik-freepik
Semua informasi produk tersimpan dalam blockchain dan dapat diakses oleh semua pihak terkait, termasuk konsumen.
Karena data dalam blockchain tidak dapat diubah atau dihapus, risiko manipulasi data pun minimal. Hal ini memastikan bahwa informasi produk yang tersimpan akurat dan asli.
Distribusi mata uang kripto dengan telepon -gratispik-freepik
Keunggulan lain teknologi ini adalah kemampuannya dalam melacak produk dengan mudah. Setiap tahap perjalanan produk bisa dipantau.
Konsumen dapat memindai kode QR atau barcode yang terhubung dengan blockchain untuk mengetahui asal produk, bahan yang digunakan, hingga sertifikat keasliannya.
Verifikasi produk pun menjadi lebih cepat dan efisien berkat blockchain. Informasi dapat diakses kapan
saja dan di mana saja oleh pihak yang terhubung dengan jaringan, mengurangi kebutuhan proses manual yang memakan waktu dan rentan kesalahan.
Beberapa perusahaan besar mulai menggunakan blockchain untuk mengatasi pemalsuan. Di industri fashion, misalnya, merek seperti Louis Vuitton dan Gucci menerapkan teknologi ini untuk melindungi produknya.
Setiap produk memiliki kode unik yang terhubung dengan blockchain, memudahkan konsumen untuk memverifikasi keasliannya.
Di industri makanan, Walmart bekerja sama dengan IBM untuk melacak asal-usul produk makanan melalui blockchain.
Sistem ini memungkinkan mereka memantau rantai pasokan, memastikan makanan yang sampai di rak toko adalah asli dan aman.
Namun, penerapan blockchain dalam otentikasi produk juga menghadapi tantangan. Biaya implementasi yang tinggi menjadi salah satu hambatan, terutama bagi usaha kecil dan menengah.
Selain itu, kompleksitas teknologi ini juga menjadi kendala, karena tidak semua perusahaan memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk menerapkan blockchain dengan benar.
Teknologi ini masih relatif baru, sehingga dibutuhkan waktu untuk mengedukasi perusahaan mengenai cara kerjanya serta manfaat yang bisa diperoleh.
Skalabilitas juga menjadi perhatian. Blockchain membutuhkan daya komputasi yang besar, yang bisa menjadi kendala jika digunakan dalam skala besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber