Menelusuri Sejarah Halloween, Tradisi, dan Asal-Usulnya

Menelusuri Sejarah Halloween, Tradisi, dan Asal-Usulnya

Menelusuri Sejarah Halloween, Tradisi, dan Asal-Usulnya-- instagram\ mradammm

Halloween modern dikenal dengan tradisi seperti mengukir labu menjadi jack-o'-lantern.

Kebiasaan ini awalnya berasal dari Irlandia, di mana penduduk lokal menggunakan lobak untuk membuat lentera sebagai penghormatan kepada legenda "Stingy Jack," seorang pria yang menipu Iblis dan terpaksa mengembara sebagai arwah dengan membawa bara api dalam lobak.

Setelah Halloween populer di Amerika Serikat, labu mulai menggantikan lobak karena lebih mudah diukir dan lebih melimpah.

BACA JUGA:Langkah Nyata Menuju Masa Depan Bangsa: Pemerintahan Prabowo Fokus Perbaiki Pendidikan

BACA JUGA:Tertangkap di Bekasi, Pembunuh Kakek Samidi di Muara Enim Dihadiahi Timah Panas

Trik-or-treat, kebiasaan mengunjungi rumah untuk meminta permen, juga memiliki asal-usul yang bervariasi. Ada beberapa teori terkait asal mula tradisi ini:

Pada zaman Celtic, makanan diletakkan di luar rumah sebagai persembahan bagi roh-roh yang berkeliaran, dan perlahan tradisi ini berkembang menjadi kebiasaan meminta makanan.

Pada Abad Pertengahan di Skotlandia, terdapat praktik "souling" di mana orang miskin meminta makanan dan uang sebagai imbalan untuk mendoakan orang mati pada Hari Semua Jiwa.

Di Amerika, kebiasaan "belsnickeling" dari tradisi Jerman-Amerika juga dianggap memengaruhi trik-or-treat, di mana anak-anak mengenakan kostum dan mengunjungi tetangga.

BACA JUGA:Trik PlayStation Gamer: Langganan PS Plus 24 Tahun di Depan!

BACA JUGA:Huawei Perkenalkan HarmonyOS NEXT: Sistem Operasi Baru yang Independen dari Android dan iOS

Halloween di Berbagai Budaya

Halloween kini dirayakan di berbagai negara dengan tradisi yang berbeda-beda. Salah satu simbol Halloween, yaitu kelelawar, memiliki keterkaitan sejarah dengan festival Samhain, di mana api unggun yang dinyalakan menarik serangga dan kelelawar.

Di beberapa cerita rakyat, kelelawar dianggap sebagai pertanda kematian, menambah nuansa mistis pada perayaan Halloween.

Seiring waktu, gereja Kristen mencoba menggantikan festival "kafir" Samhain dengan perayaan keagamaan. Ini terlihat dalam perayaan All Saints' Day pada 1 November dan All Hallows' Eve pada 31 Oktober, sebagai upaya Kristen untuk mempertahankan pengaruhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber