Drama Kolosal Uprising, Kisah Pemberontakan Era Joseon yang Mengguncang!
Film Uprising membawa penonton kembali ke masa Dinasti Joseon di Korea Selatan, sebuah periode yang dijiwai oleh nilai-nilai Konfusianisme.-- Foto: Instagram@gandongwon_archive
Alur maju-mundur yang diterapkan memang memberi kedalaman pada cerita, namun di sisi lain, pendekatan ini juga membuat alur cerita kadang terasa kurang jelas.
Film Uprising membawa penonton kembali ke masa Dinasti Joseon di Korea Selatan, sebuah periode yang dijiwai oleh nilai-nilai Konfusianisme.-- Foto: Instagram@gandongwon_archive
Penonton mungkin mendapati diri mereka sedikit bingung mengikuti waktu dari setiap peristiwa dan mempertanyakan apakah kejadian yang mereka lihat terjadi di masa lalu atau masa kini.
Salah satu kekuatan dari Uprising adalah atmosfer perang yang terasa hidup dan sangat mencekam. Adegan pertarungan yang dipenuhi aksi sadis, seperti duel pedang hingga kepala-kepala terpenggal,
disajikan tanpa menahan diri, membuatnya berhasil menampilkan kekerasan perang secara autentik. Unsur visual ini menguatkan kesan bahwa masa Joseon penuh dengan kekejaman dan penderitaan.
Namun, film ini juga menyimpan potensi yang belum sepenuhnya dikembangkan. Salah satunya adalah dinamika antara Cheon-young dan Jong-ryeo, yang seharusnya dapat menyentuh penonton dengan
kedalaman emosional yang lebih. Sayangnya, porsi drama yang mengangkat persahabatan mereka kurang maksimal, sehingga hubungan keduanya terkesan kurang berkesan.
BACA JUGA:PT. Sampoerna Agro Tbk terima CSR Awards 2024 dari Pemda Kab. OKI
BACA JUGA:3 Daerah di Sumsel Masih Rawan Terjadi Karhutlah
Terlepas dari beberapa kelemahan ini, Uprising tetap memiliki daya tarik besar berkat performa akting Cha Seung-won sebagai raja yang kejam dan tak berperasaan.
Ia berhasil menghidupkan karakter sang raja dengan penjiwaan yang mendalam, mirip dengan peran antagonis yang ia mainkan dalam Night in Paradise (2020).
Penonton akan merasakan ketidakadilan dan kekejaman dari raja yang diperankan Seung-won, bahkan mungkin muncul keinginan untuk melempar tomat busuk ke layar sebagai bentuk frustrasi terhadap sang raja yang lalim.
Uprising juga memukau dengan kesan kolosal yang epik, sebuah drama sejarah yang menceritakan kisah masa lalu Korea Selatan dengan apik.
Dari aksi peperangan yang mendebarkan hingga ketidakadilan sosial yang memancing emosi, film ini menawarkan gambaran komprehensif tentang kondisi di era Joseon.
Penonton akan disuguhkan bayangan kelam kehidupan di masa lalu dengan segala kekacauan dan penderitaan yang ditanggung oleh rakyat jelata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber