Kemenkumham Sumsel Kumpulkan PNBP Rp1,528 Miliar dari Layanan Kekayaan Intelektual

“Jika Merek Individual dimohonkan dan dimiliki oleh seseorang, beberapa orang secara bersama-sama atau perusahaan/badan hukum, maka Merek Kolektif dapat dimiliki oleh suatu komunitas, koperasi, paguyuban, perkumpulan, asosiasi, dan lainnya. Sehingga, dalam permohonan pendaftaran mereknya perlu melampirkan perjanjian penggunaan Merek Kolektif,” jelas Kakanwil Kemnkumham Sumsel Ilham Djaya.

Dalam mencapai target kinerja tersebut, terang Ilham Djaya, pihaknya menerapkan strategi triple helix.

Strategi triple helix yang dimaksud Ilham Djaya adalah kerja sama, koordinasi, sinergi, dan kolaborasi antar Kantor Wilayah dengan K/L, Pemerintah Daerah, sektor bisnis/industri, serta Perguruan Tinggi.

BACA JUGA:Sah! Ditjen KI Kemenkumham Tetapkan Kopi Robusta Lahat Sebagai Indikasi Geografis

BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Laksanakan Operasi Pengawasan TKA PT OKI Pulp untuk Pastikan Kepatuhan Perusahaan

Sehingga atas kerja sama dengan berbagai pihak, Kantor Wilayah Kementeria Hukum dan HAM Sumatera Selatan sukses menggelar Mobile IP Clinic 2024, Patent One Stop Service Perguruan Tinggi, dan Patent One Stop Service PT Bukit Asam (PTBA).

Pada kesempatan tersebut, Kakanwil Kemenkumham Sumsel Ilham Djaya menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah dan pelaku usaha di Sumatera Selatan, yang sudah menyadari pentingnya perlindungan hukum terhadap usaha mereka.

Kakanwil Kemenkumham Sumsel Ilham Djaya dalam pemaparannya didampingi Kadiv Pelayanan Hukum dan HAM Ika Ahyani Kurniawati, Kamis (5/9/2024).--Kanwil Kemenkumham Sumsel

Dalam pemaparan Kakanwil Kemenkumham Sumsel di Discovery Kartika Plaza Hotel Bali, turut mendampingi Kadiv Pelayanan Hukum dan HAM Ika Ahyani Kurniawati.

Selain itu, Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Mien Usihen beserta Pimpinan Tinggi DJKI turut menyaksikan pemaparan dan mengevaluasi serta memberi saran dalam pelaksanaan target kinerja Kekayaan Intelektual.

Sumber: