Hati-Hati Jebol: Benarkah Motor Bore Up Gampang Jebol?
Hati-Hati Jebol: Benarkah Motor Bore Up Gampang Jebol?--ig.com/@luthfian
PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Motor bore up atau motor yang mesinnya telah diperbesar kapasitasnya, sering menjadi pilihan bagi pecinta otomotif yang menginginkan performa lebih tinggi dari motor standar mereka.
Dengan melakukan bore up, pengendara bisa merasakan peningkatan tenaga dan akselerasi yang signifikan. Namun, ada anggapan umum yang menyatakan bahwa motor bore up lebih rentan mengalami kerusakan atau "jebol." Apakah anggapan ini benar? Mari kita telaah lebih dalam.
Bore up adalah proses meningkatkan kapasitas mesin dengan cara memperbesar diameter piston dan silinder. Tujuan utama dari bore up adalah untuk meningkatkan volume ruang bakar, sehingga menghasilkan tenaga yang lebih besar. Proses ini biasanya melibatkan penggantian piston, silinder, dan komponen terkait lainnya yang lebih besar.
Alasan Mengapa Motor Bore Up Rentan Jebol
BACA JUGA:Bacagub Sumsel Mawardi Yahya Akan Upayakan Kemudahan Mendapatkan Pupuk bagi Petani di Pagaralam
1. Peningkatan Beban pada Komponen Mesin
Ketika kapasitas mesin ditingkatkan, otomatis beban yang harus ditanggung oleh komponen mesin juga bertambah. Komponen seperti piston, batang piston, dan crankshaft harus bekerja lebih keras untuk mengatasi peningkatan tekanan dan suhu yang dihasilkan dari proses pembakaran yang lebih besar.
Jika komponen-komponen ini tidak di-upgrade dengan kualitas yang sesuai, maka risiko kerusakan atau jebol akan meningkat.
2. Overheat atau Panas Berlebih
Mesin bore up cenderung menghasilkan panas yang lebih tinggi dibandingkan mesin standar. Jika sistem pendingin tidak mampu menangani peningkatan panas ini, mesin bisa mengalami overheat. Overheat yang terjadi secara terus-menerus dapat merusak komponen mesin, menyebabkan deformasi, atau bahkan membuat mesin jebol.
BACA JUGA:Grand Opening Kantor Cabang Perwakilan KM 5 PT Southern of Sumatera Holiday Angkasa Wisata
3. Kesalahan dalam Proses Bore Up
Proses bore up yang tidak dilakukan dengan benar dapat menyebabkan berbagai masalah.
Misalnya, jika pemasangan piston dan silinder tidak presisi, gesekan yang tidak merata bisa terjadi, yang akhirnya menyebabkan keausan berlebih dan kerusakan mesin. Selain itu, penggunaan komponen berkualitas rendah atau tidak sesuai spesifikasi juga dapat meningkatkan risiko kerusakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber