Menelusuri Jejak Leluhur di Danau Batur, Perpaduan Tradisi dan Kearifan Lokal

Menelusuri Jejak Leluhur di Danau Batur, Perpaduan Tradisi dan Kearifan Lokal

Menelusuri Jejak Leluhur di Danau Batur, Perpaduan Tradisi dan Kearifan Lokal--Foto: instagram/@brodievissers

Mereka ini tidak pernah putus, karena mereka meyakini ketika ini bisa terputus air akan mengecil, akan terjadi gangguan hama dan masalah lainnya. Keyakinan ini yang kemudian membuat mereka terus melakukan itu,” ujar Eri. 

Sebagai bentuk hubungan timbal balik, para pengempon Pura Ulun Danu Beratan yang berperan sebagai prajuru atau pengelola Danau akan selalu siap membantu ratusan kelompok subak.

Jero Gede Batur misalnya berperan penting ketika ada pemekaran subak baru, pemekaran subak harus atas sepengetahuan atau seizin Jero Gede Batur karena akan berkaitan dengan pemanfaatan air dan upacara di Pura. Kemudian Jero Gede Batur akan datang ke kelompok subak jika diundang untuk mengatasi masalah, misalnya masalah hama, Jero Gede akan membantu secara niskala atau spiritual.


Menelusuri Jejak Leluhur di Danau Batur, Perpaduan Tradisi dan Kearifan Lokal--foto: instagram/@hotel dan resor

Para pengempon Pura memiliki tanggungjawab sebagai pelaksana sekaligus fasilitator dalam upacara besar yang memuliakan danau seperti upacara danu kerthi. Prajuru juga wajib mengirimkan undangan kepada seluruh jaringan subak yang bermuara ke danau. Surat tersebut harus ditulis dari kertas lontar yang ditulis langsung Jero Penyarikan. 

Kemudian Pengempon Pura juga memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian kawasan Danau dan Gunung Batur, menjaga kelestarian hutan, menjaga kaldera dan kualitas air danau batur melalui nasehat yang bersumber dari lontar yang diajarkan kepada masyarakat yang mendiami sekitar Danau Batur.

Menurut Jero Penyarikan, jika dilihat secara niskala atau secara relasi spiritual antara masyarakat hulu dan hilir di Danau Beratan, tata kelola sudah dilakukan secara optimal. Akan tetapi hal tersebut tidak cukup saat ini karena pemanfaatan danau batur tidak hanya untuk pertanian dan rumah tangga saja, melainkan sudah meluas ke sektor pariwisata dan perikanan. 

Dua sektor tersebut memang memberi dampak positif terhadap daerah akan tetapi juga memberi dampak negatif terhadap danau batur. Saat ini danau batur menanggung limbah dari aktivitas pariwisata dan aktivitas jaring keramba yang dinilai sudah melebihi batas ideal, kemudian pemakaian pupuk kimia di sekitar danau juga berdampak terhadap kualitas air di danau.

Belum ada upaya kolektif dari pemerintah untuk menyelesaikan masalah kualitas air di Danau Batur, menurutnya upaya selama ini masih bersifat parsial seperti menuangkan eco enzym di danau agar kualitas danau meningkat. Eri menyebut hal tersebut hanya solusi sementara karena limbah dan sampah masih terus berdatangan. 

BACA JUGA:Meta menambahkan label : 'Dibuat oleh AI' pada foto asli, fotografer mengeluh

Perlu upaya dari pemerintah melalui regulasi dan riset yang jelas dalam mengatasi masalah kualitas air di danau batur. Jero Penyarikan juga meminta agar kawasan Danau Batur dan Kintamani tidak dieksploitasi menjadi kawasan pariwisata seperti di Bali Selatan, karena hal tersebut akan mengancam keberlangsungan alam di sekitar danau batur. 

Menurutnya kawasan danau batur harus tetap sebagai kawasan lestari dimana masyarakatnya tetap berperan sebagai penjaga danau batur.

Agar bisa terwujud harus ada keberpihakan anggaran dari pemerintah agar masyarakat di hulu Danau Batur bisa sejahtera tanpa harus berpindah profesi atau mengeksploitasi hutan di Gunung Batur. 

Masyarakat hulu sebagai penjaga mata air yang dimanfaatkan oleh mayoritas penduduk Bali dan wisatawan merasa belum menerima imbal balik yang setimpal terhadap perannya di wilayah hulu.

Kehadiran World Water Forum (WWF) di Bali yang berlangsung 18 - 25 Mei 2024 bisa melahirkan resolusi konkret terhadap penataan air secara global dan nasional. Hasil dari WWF juga diharapkan tidak hanya menjadi kesepakatan di tataran elit akan tetapi bisa terealisasi di tingkat masyarakat.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: