Empat Modus Penipuan Keuangan, Ancaman Tersembunyi di Era Digital

Empat Modus Penipuan Keuangan, Ancaman Tersembunyi di Era Digital

Empat Modus Penipuan Keuangan, Ancaman Tersembunyi di Era Digital--free pik.com

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Penipuan di sektor keuangan semakin merajalela, menjadi ancaman serius bagi masyarakat. Modus operandi ini mencakup industri perbankan, asuransi, pinjaman online, hingga investasi. Pada tahun 2022, kerugian dari penipuan ini mencapai Rp126 triliun sejak 2018.

Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen (PEPK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyebutkan berdasarkan data dari Satgas Pasti yang melibatkan 16 Kementerian dan Lembaga, ada empat jenis penipuan online yang sedang marak.

Salah satu modus penipuan di sektor pinjaman online melibatkan layanan perbankan, yakni dengan modus salah transfer.

Dalam kasus ini, korban tiba-tiba menerima transfer dana dari pinjaman online ilegal ke rekeningnya, padahal korban tidak pernah mengajukan pinjaman.

BACA JUGA:Pj Gubernur Sumatera Selatan Salat Iduladha 1445 Hijriah di Masjid Agung SMB Jayo Wikramo Palembang

Pelaku kemudian menghubungi korban, mengklaim terjadi kesalahan transfer dan meminta korban untuk mentransfer kembali dana tersebut ke rekening yang ditentukan pelaku. Selain itu, korban juga diberikan opsi untuk mencicil uang tersebut dan menganggapnya sebagai utang.

"Beberapa laporan mencatat korban diteror oleh debt collector yang meminta pembayaran bunga tinggi," jelas Friderica, yang akrab disapa Kiki, pada Kamis (13/6/2024).

Modus penipuan lainnya adalah penawaran pekerjaan. Dalam skema ini, korban ditawari pekerjaan paruh waktu yang tampaknya mudah dan menghasilkan banyak uang.

Setelah korban tertarik dan percaya, mereka diminta untuk menyetorkan sejumlah uang sebagai deposit sebelum melanjutkan tugas berikutnya. Setelah deposit diterima, pelaku menghilangkan jejak dan kontak.

BACA JUGA:Zilong 'Changbanpo Commander' Hadir dengan Efek Visual Baru! Event Lucky Box Dimulai 21/06!

Pencurian digital yang menargetkan rekening online juga menjadi modus yang kerap terjadi.

Penipuan phising dilakukan melalui pengiriman file APK lewat WhatsApp, yang sering kali mengatasnamakan kurir pengiriman paket, undangan pernikahan, surat terkait pajak, atau bahkan surat panggilan dari kepolisian. Pesan tersebut berisi file APK yang, jika diinstal, akan membobol data pribadi di ponsel korban.

Jenis penipuan keempat adalah penawaran produk investasi yang terlihat sah tetapi sebenarnya palsu (impersonation). "Korban ditawarkan produk atau layanan yang seolah-olah berasal dari lembaga keuangan berizin, padahal palsu.

Pelaku kemudian mengambil data yang diberikan dan melarikan dana yang telah disetorkan oleh korban," jelas Kiki lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber