Taman Nasional Teluk Cendrawasih – Keindahan Papua yang Terpendam

BACA JUGA:Google Mengumumkan Beasiswa Pelatihan AI bagi 10.000 Siswa di Indonesia.

Taman Nasional Teluk Cendrawasih merupakan rumah bagi banyak mamalia laut dan darat, termasuk lumba-lumba, paus biru, duyung, kanguru tanah, kuskus, dan rusa timor.

TNTC juga menjadi habitat bagi berbagai jenis burung seperti burung gosong, burung undan Australia, dan junai mas, serta berbagai spesies burung yang dilindungi.

Reptil yang hidup di sini meliputi berbagai jenis kadal, ular, buaya muara, dan biawak. TNTC juga terkenal dengan keberadaan penyu seperti penyu hijau, penyu belimbing, dan penyu sisik.

Moluska yang ditemukan di sini antara lain kerang raksasa dan keong cowries. Kekayaan ikannya juga luar biasa, dengan lebih dari 1.000 spesies ikan, termasuk ikan karang, ikan pelagis, dan berbagai jenis hiu.

BACA JUGA:Memahami Keutamaan di Balik Ibadah Qurban di Hari Raya Idul Adha, Salah Satu Amalan yang Dicintai Allah SWT

Untuk mencapai Taman Nasional Teluk Cendrawasih, pengunjung dapat menggunakan jalur udara, laut, atau darat. Jalur udara melibatkan penerbangan ke Biak, lalu ke Nabire atau Manokwari.

Jalur laut melibatkan perjalanan dengan kapal dari kota asal ke Nabire atau Manokwari, dilanjutkan dengan Long Boat menuju Pulau Rumberpon. Jalur darat cocok untuk penduduk lokal atau wisatawan yang sudah berada di Papua, dengan perjalanan dari Manokwari ke Ransinki lalu ke TNTC dengan boat.

TNTC menghadapi berbagai ancaman, baik dari aktivitas manusia maupun dari alam.

Beberapa ancaman utama termasuk pengeboman dan penggunaan racun yang merusak terumbu karang, perubahan suhu dan iklim, minimnya pengawasan dan patroli, pembuangan sampah terutama plastik, serta tumpahan minyak dari kapal nelayan. Penjagaan dan kesadaran dari semua pihak sangat diperlukan untuk melestarikan kawasan ini.*

Sumber: berbagai sumber