Mobil Bertransmisi CVT: Teknologi Modern yang Efisien

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Mobil dengan transmisi CVT, atau Continuous Variable Transmission, menggunakan sistem yang berbeda dari mobil otomatis konvensional yang lebih dikenal dengan sebutan automatic atau AT.

Di Indonesia, masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya memahami perbedaan antara kedua jenis transmisi ini. Mengetahui perbedaannya penting sebagai panduan dalam membeli mobil dan merawatnya.

Menurut laman Suzuki, transmisi otomatis konvensional, yang lebih dulu ada dibandingkan CVT, dikenal sebagai A Torque Converters.

Dalam transmisi otomatis ini, terdapat tiga komponen utama yaitu planetary gear set, torque converter, dan hydraulic control unit. Setiap komponen memiliki fungsi yang sangat penting.

BACA JUGA:Spanyol, Norwegia dan Irlandia Resmi Akui Negara Palestina, Ini Dia Faktanya

Torque converter berfungsi mirip dengan pedal kopling pada mobil manual. Planetary gear set adalah rasio gigi dalam sistem kerja transmisi konvensional. Hydraulic control unit mengatur kopling saat terjadi perpindahan gigi.

Apa itu CVT?

Transmisi CVT menggunakan puli dan sabuk baja, berbeda dengan transmisi AT yang menggunakan torque converter. Kedua komponen ini menggerakkan transmisi dan perubahan rasio gigi menyesuaikan putaran mesin.

Teknologi CVT dianggap lebih modern dibandingkan transmisi AT. Cara kerjanya melibatkan pemindahan daya dari mesin ke ban belakang melalui sabuk baja yang menghubungkan drive pulley dan driven pulley menggunakan prinsip gaya gesek.

BACA JUGA:Hasil Pertandingan Uji Coba Timnas Putri Indonesia Berhasil Mengalahkan Singapura dengan Skor Telak 5-1

Keunggulan Transmisi CVT

Dilansir dari CarandDriver, salah satu keunggulan utama CVT adalah kemampuannya untuk terus mengubah rasio giginya. Hal ini memungkinkan mesin untuk selalu bekerja pada efisiensi puncaknya, berapa pun putaran mesinnya. 

Menurut Digital Trends, kebanyakan mobil yang dilengkapi dengan CVT menawarkan pengalaman berkendara yang lebih halus dibandingkan mobil dengan transmisi otomatis konvensional.

Ini karena transmisi CVT tidak pernah berpindah gigi, sehingga tidak ada penurunan gigi secara tiba-tiba ketika mobil membutuhkan tenaga tambahan. Tidak ada perasaan mencari-cari gigi yang sering dirasakan pada transmisi otomatis tradisional.

Sumber: berbagai sumber