Budayawan Sebut Launching Pilkada Sumsel Tidak Hadirkan Unsur Budaya Lokal

Budayawan Sebut Launching Pilkada Sumsel Tidak Hadirkan Unsur Budaya Lokal

KPU Sumsel launhcing mengundang Band Nasional --Foto : Hafid Zainul - PALTV

PALEMBANG, PALTV.CO.ID, - Launching Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumatera Selatan (Sumsel) yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel pada 5 Mei 2024 lalu, menimbulkan pro dan kontra lantaran tidak memberikan nuansa budaya lokal.

Menurut salah satu Budayawan Sumsel, sekaligus pengamat politik, dan juga Direktur Universitas Terbuka Palembang, Meita Istianda, KPU Sumsel mengundang band nasional terkemuka merupakan strategi politik, di mana hal tersebut menggaet khalayak ramai.

“Saya rasa kalau terkait dengan Pilkada Sumsel akan sangat menarik ya pertarungannya. Dan juga, sebetulnya dengan mengundang band nasional itu merupakan strategi politik. Artiannya hiburan dari luar itu bisa mengumpulkan masa yang lebih luas,” ucap salah satu Budayawan Sumsel, Meita Istianda.


Budayawan Sebut Launching Pilkada Sumsel Tidak Hadirkan Unsur Budaya Lokal--Foto : Hafid Zainul - PALTV

Namun, ditambahkan Meita Istianda, unsur budaya lokal tidak kalah penting, lantaran dengan mengundang forum maupun para budayawan sebetulnya memiliki potensi dalam menarik perhatian masyarakat.

BACA JUGA:Pilkada Sumsel Gunakan Dana Hibah APBD Sebesar 234,4 Miliar

BACA JUGA:Launcing Pilkada Mewah, Pengamat Nilai KPU Sumsel Tidak Sense Of Crisis

“Mungkin budaya lokal sendiri belum tentu mampu mengumpulkan masa demikian besar, artinya di sini mereka memerlukan trik khusus untuk bisa mengakses forum-forum atau orang yang aktif di kebudayaan. Nah, artinya pendekatannya jangan hiburan dari luar ya,” ungkap Meita Istianda.


Meita Istianda: unsur budaya lokal tidak kalah penting, --Foto : Hafid - PALTV

Dengan kehadiran forum budaya lokal di Sumsel dapat memantik pihak KPU Sumsel dalam memikirkan pentingnya menghadirkan nuansa budaya lokal, tanpa harus membuang banyak dana mendatangkan band nasional.

“Tapi, saya rasa dengan adanya forum budaya lokal bisa memantik mereka untuk berpikir bahwa ini suatu potensi yang bisa dikembangkan sebagai strategi politik,” pungkas Meita Istianda.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber