Youtube Menduga Ada Potensi Penyalahgunaan Videonya Untuk Konten Platform oleh Sora dari OpenAI
Youtube Menduga Ada Potensi Penyalahgunaan Videonya Untuk Konten Platform oleh Sora dari OpenAI--free pik.com
PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- YouTube mengatakan bahwa OpenAI mungkin menggunakan video-video miliknya untuk melatih Sora, yang melanggar ketentuan layanan platform.
CEO YouTube Neal Mohan telah menyuarakan kekhawatiran atas potensi penyalahgunaan konten platform oleh Sora dari OpenAI, sebuah alat pembuat video yang didukung kecerdasan buatan (AI), Bloomberg melaporkan.
Mohan, dalam pernyataan publik pertamanya tentang masalah tersebut, menyatakan bahwa jika OpenAI benar-benar menggunakan video YouTube untuk menyempurnakan Sora, itu akan melanggar ketentuan layanan YouTube.
Dia menekankan bahwa para pembuat konten yang mengunggah konten ke platform memiliki harapan bahwa karyanya akan digunakan sesuai dengan beberapa ketentuan tertentu, yang melarang ekstraksi transkrip atau potongan video.
BACA JUGA:8 Hal Membangun Semangat Masuk Kerja Setelah Libur Lebaran
Debat seputar metode pelatihan OpenAI untuk model AI, termasuk yang ada di balik alat populer seperti ChatGPT dan DALL-E, telah memicu diskusi luas.
Sora, bersama dengan alat AI generatif lainnya, dilaporkan bergantung pada agregasi konten dari web untuk meningkatkan kemampuannya dalam membuat format konten baru seperti video, gambar, dan teks.
Saat raksasa teknologi berlomba untuk meningkatkan kemampuan AI mereka, sumber data pelatihan telah menjadi sorotan. OpenAI, yang didukung oleh Microsoft, belum memberikan komentar tentang tuduhan tersebut.
Namun, laporan menyarankan adanya diskusi di dalam OpenAI mengenai penggunaan video YouTube publik untuk melatih model bahasa besar generasi berikutnya mereka, GPT-5.
BACA JUGA:Tips Persiapan Untuk Masuk Sekolah Setelah Liburan Lebaran 2024
Mohan menekankan ketaatan Google terhadap kontrak individu dengan para pembuat sebelum menggunakan konten YouTube untuk model AI-nya sendiri, Gemini.
Dia menekankan pentingnya memastikan kepatuhan terhadap perjanjian lisensi dan ketentuan layanan para pembuat.
Diskusi ini mengungkap kompleksitas pengembangan AI dan pertimbangan etis seputar sumber data.
Selain itu, dalam upaya untuk mempertahankan talenta di tengah persaingan sengit di bidang AI, CEO Tesla Elon Musk baru-baru ini mengumumkan rencana untuk memberikan kenaikan dalam paket kompensasi bagi insinyur yang bekerja di tim rekayasa AI perusahaan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber