Siswa SMP Negeri 2 OKU Menggelar Bazar Pakai Gratis Untuk Siswa Kurang Mampu

OKU, PALTV.CO.ID- SMP Negeri 2 Kabupaten Ogan Komering Ulu menggelar bazar ramadhan berupa pakaian secara gratis untuk para siswa kurang mampu. Masing-masing siswa diberikan 3 kupon penukaran.

Pihak SMP Negeri 2 OKU menggelar kegiatan yang bertajuk menebar kebaikan di bulan suci ramadhan 1445 hijriah, dengan menggelar bazar barokah berupa pakaian dari guru dan siswa untuk para siswa kurang mampu.

Masing-masing siswa diberikan 3 kupon untuk ditukarkan dengan pakaian yang telah disediakan. Kepala SMP Negeri 2 OKU Sapto Surono mengatakan,  kegiatan ini adalah salah satu agenda sekolah di bulan ramadhan. 

Dikatakan Sapto, bazar tersebut tidak dipungut biaya alias gratis. "Kegiatan ini bertajuk menebar kebaikan dan peduli sesama di bulan suci Ramadhan. Siswa dan guru membuka bazar pakaian gratis untuk siswa kita yang kurang beruntung," ujar Sapto Surono

BACA JUGA:PT KAI Divre III Tegaskan Tidak Ada Ruang dan Toleransi untuk Penyalahgunaan Pengelolaan Aset Negara

Tidak hanya itu SMPN 2 OKU juga membagikan bantuan sebanyak 100 bingkisan kepada anak siswa-siswi yang kurang mampu. Menurut Sapto, dana menggelar bazar tersebut berasal dari infak sedekah acara rohis yang digelar setiap hari Jumat. 

"Dana yang kita pakai merupakan infak dan sodakoh yang di kumpulkan setiap Jumat pada kegiatan rohis," sumbangnya

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan OKU, Topan Indra Fauzi mengapresiasi atas ide SMPN 2 OKU untuk menggelar acara bazar tersebut.

Dirinya berharap semoga Kepala Sekolah lainnya dapat termotivasi untuk menggelar kegiatan yang positif di bulan suci ramadhan atau diluar bulan Ramadhan, khusus Sekolah seputar kota Baturaja.

BACA JUGA:Rentan Penyebab Kecelakaan. Ini Panduan Merawat Ban Mobil Sebelum Mudik Lebaran

"Kegiatannya sangat positif sekali dan semoga bisa memotivasi sekolah lain untuk selalu mengajarkan kebaikan dan peduli sesama," ujar Topan

Menurut Topan bazar ini menunjukkan kepedulian sesama kepada siswa yang secara ekonomi belum menguntungkan. Menurutnya kegiatan semacam inilah esensi dari pada puasa, dimana sesama umat manusia sama-sama mengasihi orang-orang yang secara ekonomi dibawah kita.(*)

Sumber: