Waspada Penyakit pada Unggas di Musim Pancaroba
Waspada penyakit pada unggas peliharaan.-Abidin Riwanto-paltv.co.id/Abidin Riwanto
PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Musim pancaroba merupakan pergantian Musim, dari Musim hujan ke Musim panas maupun sebaliknya. Kondisi ini mengakibatkan temperatur suhu udara tidak menentu dan berdampak buruk bagi hewan peliharaan, seperti hewan mamalia maupun unggas, serta dapat berimbas kematian.
Menurut Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Wilayah Sumsel dr Drh Jafrizal, "Pancaroba ini adalah pergantian musim. Kita ini kan ada dua musim, musim kemarau dengan musim hujan. Jadi, pergantian musim dari antara musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya. pergantian musim ini menyebabkan perbedaan suhu yang menyolok. Seperti siang terlalu panas dan malam terlalu dingin, dan ini menyebabkan kondisi tubuh yang mempengaruhi secara psikis, yang mempengaruhi imunitas. Nah, turunnya imunitas inilah yang menyebabkan banyaknya penyakit yang bisa menular."
Adapun penyakit yang sering menyerang pada unggas saat kondisi pancaroba ini adalah chronic respiratory disease atau snot, choriza, colibacillosis, newcastle disease, dan afian influenza.
Jafrizal mengungkapkan, untuk meminimalisir dampak dari kondisi pancaroba ini, perlu menjaga imunitas hewan peliharaan, memberikan pakan yang bergizi, asupan vitamin yang cukup, vaksinasi, serta menjaga kebersihan kandang.
BACA JUGA:Alpukat dan Gula Batok, Oleh-oleh Khas Lubuklinggau
BACA JUGA:Ingin Habiskan Malam Tahun Baru di Alam Terbuka? Tempat Ini BIsa Anda Coba
Jafrizal menambahkan, penyakit yang rawan saat musim pancaroba seperti saat ini adalah inspeksi saluran pernapasan akut (ISPA), yakni ganguan pernapasan. Tidak hanya unggas yang rawan terjangkit ISPA, manusia juga sangat rentan terkena. Dampaknya jika hewan kesayangan kita terkena ISPA, bisa menyebabkan mati mendadak dan menular sangat cepat kepada hewan lainya.
"Saat virus telah menyerang hewan peliharaan, segera isolasi hewan yang belum terjangkit, tingkatkan imunitas dan berikan antibiotik untuk mengobati infeksi sekunder oleh bakteri," ujar Jafrizal menjelaskan.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: paltv.co.id