Kinerja Ekonomi Domestik Stabil di 2023: OJK Paparkan Kondisi Sektor Jasa Keuangan Indonesia

Kinerja Ekonomi Domestik Stabil di 2023: OJK Paparkan Kondisi Sektor Jasa Keuangan Indonesia

Kinerja Ekonomi Domestik Stabil di 2023: OJK Paparkan Kondisi Sektor Jasa Keuangan Indonesia--freepik.com

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyampaikan penilaian positif terhadap perbaikan kondisi ekonomi global.

Menurutnya, Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan PDB sebesar 5,04% year on year (yoy) pada kuartal IV tahun 2023.

Saat memberikan pernyataan dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK pada bulan Februari 2024 secara daring, Mahendra menekankan bahwa kinerja ekonomi domestik juga menunjukkan kestabilan yang memuaskan.

PDB kuartal IV-2023 tumbuh sebesar 5,04% yoy, yang didorong oleh peningkatan konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga dan belanja investasi pemerintah terkait pembangunan IKN.

BACA JUGA:Tips Merawat Innova Zenix Hybrid untuk Mencegah Masalah Sistem Hybrid

Namun demikian, Mahendra juga mengingatkan akan tingginya eskalasi konflik di berbagai wilayah, yang berpotensi menciptakan ketidakstabilan yang dapat mempengaruhi harga komoditas global di masa depan.

Situasi ekonomi di Amerika Serikat (AS) terlihat cukup kokoh, namun di Eropa, terutama di Inggris dan Jerman, terjadi kontraksi ekonomi yang menandakan kemungkinan masuk ke dalam resesi.

Di China, meskipun pertumbuhan ekonomi berada di bawah rata-rata historis, tekanan di pasar keuangan mengalami peningkatan.

Menanggapi kondisi ini, Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pasar Modal, Bursa Karbon, dan Keuangan Derivatif OJK, menyatakan bahwa saat ini terdapat 84 perusahaan yang tengah mempersiapkan penawaran umum dengan total perkiraan pendanaan mencapai Rp 56,83 triliun.

BACA JUGA:Ini Yang Terjadi Pada Tubuh Jika Minum Infus Water Nanas Setiap Hari!

Dari jumlah tersebut, 56 perusahaan berencana melakukan penawaran saham perdana atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Inarno menegaskan bahwa minat untuk mengumpulkan dana melalui pasar modal masih tinggi. Data per 29 Februari 2024 mencatat bahwa nilai penawaran umum mencapai Rp 20,65 triliun dengan 12 perusahaan baru yang terlibat.

Dia juga menyoroti penguatan pasar saham Indonesia, yang tercermin dari kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,60% year to date menjadi 7.316,11, dengan total pembelian bersih sebesar Rp 18,44 triliun year to date.

Pasar obligasi, yang diwakili oleh ICBI (Indonesia Composite Bond Index), juga mengalami penguatan sebesar 0,98% menjadi 378,28 year to date pada 29 Februari 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber